c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

NASIONAL

19 Juni 2021

13:56 WIB

NU Serukan Warga Patuhi Larangan Pemerintah

Pemuka agama dinilai penting dukung upaya pemerintah kendalikan penyebaran covid-19

Penulis: Herry Supriyatna

Editor: Leo Wisnu Susapto

NU Serukan Warga Patuhi Larangan Pemerintah
NU Serukan Warga Patuhi Larangan Pemerintah
Pelaksana PPKM Mikro. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini meminta seluruh warga Indonesia, umat Islam, terutama warga NU untuk selalu mematuhi instruksi dan imbauan serta protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah selama menghadapi pandemi covid-19 ini. 

Tren kasus positif covid-19 belakangan melonjak dan bertambah status daerah yang ditetapkan sebagai zona merah. Keadaan ini bertambah mengkhawatirkan karena munculnya varian virus delta (B1617.2) dari India di dalam negeri.

"Mari kita tunda dan hindari kegiatan-kegiatan yang bersifat kolosal, berkumpul dan bergerombol. Segala aktivitas keagamaan bisa dilakukan di rumah demi keamanan bersama," urai Helmy dalam keterangan persnya, Sabtu (19/6).

Dia juga mendorong peran aktif tokoh agama, dai dan para mubalig untuk senantiasa menjadi teladan. Ia berharap tokoh agama bisa mengampanyekan dan mempraktikkan protokol kesehatan agar terhindar dari wabah covid-19.

Bagi jajaran pengurus NU dari wilayah sampai ranting, kata Helmy, agar aktif ikut menyosialisasikan protokol dan imbauan pemerintah melalui sarana-sarana yang dimiliki. Antara lain dengan pengeras suara (loud speaker), toa, media sosial dan lain sebagainya.

"Mari tetap memperbanyak doa, memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT," kata dia.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi  Djoerban menilai, positivity rate sepekan terakhir menyentuh angka sebesar 38,3% secara nasional. Hal itu membuat lonjakan kasus di Tanah Air akan bertahan lama. 

"Itu luar biasa dan itu bisa berkepanjangan kalau positivity rate-nya seperti itu. Saya amat sangat takut," kata Zubairi kepada Validnews.

Selain disebabkan oleh faktor aktivitas libur Lebaran, tren peningkatan kasus juga disebabkan oleh munculnya varian delta dari India. Menurutnya, varian virus corona baru itu sangat mudah menyebabkan penularan.

Salah satu contoh nyatanya adalah tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di sejumlah daerah yang sudah melebihi kapasitas atau penuh. Selain itu, faktor peningkatan kasus kali ini disebabkan oleh kedatangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia dan tenaga kerja asing (TKA) ke Tanah Air.

Untuk menyikapi lonjakan kasus, Zubairi menegaskan, bahwa program vaksinasi harus terus ditingkatkan. Dia menilai, vaksin Oxford-AstraZeneca cukup ampuh mencegah covid-19 varian delta dari India.

Menurut Zubairi, vaksin asal Inggris tersebut terbukti ampuh melawan mutasi baru covid-19 yang disebut varian delta hingga 92%. Sedangkan vaksin Pfizer bisa menangkal virus delta hingga 96%.

"Kita harus cepat-cepat vaksinasi. Di Indonesia kita ada vaksin AstraZeneca yang terbukti bisa menangkal varian virus corona delta," kata Zubairi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar