22 Agustus 2023
12:07 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR, Saan Mustopa mengatakan, jajaran partai itu terbuka soal usulan kemungkinan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bersatu sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 nanti.
Menurut dia, usulan dari Ketua DPP PDIP, Said Abdullah itu memang memungkinkan. Sebab, peluang bersatunya kedua tokoh itu selalu ada karena politik yang bersifat dinamis.
“Ya, Said Abdullah menyatakan bahwa ada kemungkinan Pak Ganjar dengan Pak Anies bergabung, semua kemungkinan selalu ada, apa lagi ini kan masih dinamis, masih cair,” ujar Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/8).
Kendati demikian, Saan menegaskan keputusan Partai NasDem saat ini belum berubah, yakni mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Bukan, sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
"Yang jelas sampai hari ini kita tetap konsisten mencalonkan Pak Anies sebagai capres," tegas Saan.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menyinggung bahwa ketiga bakal capres yang ada saat ini masih memiliki peluang sama, walaupun pada beberapa hasil survei Ganjar Pranowo selalu unggul di atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Khusus untuk Anies, Said menilai mantan Menteri Pendidikan ini tidak bisa diremehkan meski selalu berada di posisi ketiga dalam survei. Menurutnya, Anies dan Ganjar merupakan sosok pemimpin yang cerdas.
"Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas," ucap Said.
Dia memiliki angan-angan jika Ganjar dan Anies bersatu pada di Pilpres 2024, akan menjadi kekuatan baru yang semakin baik untuk kepemimpinan Tanah Air ke depan.
"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan energik," tandas Said.
Pernyataan itu dimaknai beberapa pihak sebagai sikap PDIP yang mulai melunak. Hal itu disebut menjadi peluang yang memungkinkan Ganjar-Anies bersatu pada Pilpres 2024.