c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

10 Oktober 2025

14:19 WIB

Mulai Pekan Depan, SPPG Wajib Rapid Test

Rapid test SPPG sebagai tindak lanjut tak terulang keracunan MBG yang sudah mencapai ratusan ribu jorban keracunan MBG.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Mulai Pekan Depan, SPPG Wajib Rapid Test</p>
<p>Mulai Pekan Depan, SPPG Wajib Rapid Test</p>

Petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan MBG di Kota Padang, Sumatera Barat. ANTARA/Muhammad Zulfikar.

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melakukan rapid test makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai pekan depan. Rapid test dilakukan sebelum makanan disajikan kepada penerima manfaat.

“Presiden sudah menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test untuk uji makanan yang sudah diolah. Kami pastikan minggu depan seluruh dapur gizi sudah memilikinya,” papar Kepala BGN, Dadan Hindayana, melalui keterangan tertulis, Jumat (10/10).

Dia menjelaskan, aturan ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Presiden Prabowo Subianto. Dia ingin memastikan setiap makanan tersaji aman, higienis, dan sesuai standar gizi demi keselamatan anak-anak penerima manfaat.

Tak hanya itu, Dadan berkata BGN juga sudah menginstruksikan seluruh dapur MBG untuk menggunakan air bersertifikat atau air galon dengan label kesehatan resmi dalam proses memasak. Lalu, menyediakan alat sterilisasi food tray bersuhu 120° C. Keduanya dibutuhkan untuk menjaga standar kebersihan makanan.

Baca juga: BGN Didesak Evaluasi Tata Kelola MBG  

“Setiap piring yang disajikan harus aman, bergizi, dan seimbang," tegas Dadan.

Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda Dadan mengatakan rapid test utamanya digunakan untuk mendeteksi kandungan nitrit, pestisida, dan bahan kimia lain yang dapat mengganggu kesehatan anak. Pasalnya, berdasarkan evaluasi BGN, paparan nitrit berlebih dan kontaminasi bahan kimia tertentu diduga menyebabkan sejumlah kasus gangguan pencernaan pada anak.

Berkaca dari beberapa kejadian, kandungan nitrit juga terbukti sangat cepat memengaruhi kesehatan anak. Terlebih, jika terakumulasi dari bahan makanan atau air yang tidak memenuhi standar.

Dadan berkata, pengadaan alat rapid test didukung oleh dana operasional BGN yang dialokasikan untuk peningkatan gizi masyarakat. Harga alat rapid test ini sekitar Rp10 juta per unit dan bisa digunakan selama tiga bulan.

"Jangan main-main dengan anggaran dan jangan pelit pada kualitas. Semua pihak mengawasi," pesan Dadan dalam rapat koordinasi bersama seluruh SPPG di GOR Jatidiri, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/10), seperti dikutip dari keterangan tertulis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar