20 Oktober 2023
20:25 WIB
JAKARTA- Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kyai Haji Marsudi Syuhud mendorong kolaborasi semua pihak, dalam membantu meringankan beban kemanusiaan di Palestina akibat eskalasi konflik dengan Israel. Dia menilai isu Palestina kini bukan tentang agama saja, melainkan menjadi isu kemanusiaan yang membutuhkan perhatian khusus masyarakat.
"Kalau saya lihat bahwa tidak sekadar persoalan agama saja di Palestina. Tapi persoalan kemanusiaan, karena ada agama-agama lain yang ikut menderita," ujar Waketum MUI Kyai Marsudi dalam acara Peduli Kemanusiaan untuk Mewujudkan Palestina Yang Merdeka dan Berdaulat di Jakarta, Jumat (20/10).
Dia menyampaikan, bantuan sekecil apapun yang diberikan kepada Palestina akan membantu meringankan tragedi kemanusiaan yang menimpa rakyat akibat agresi militer Israel.
Menurutnya, isu kemanusiaan di Palestina sudah berlangsung selama lebih dari puluhan tahun, namun konflik kemanusiaan tersebut belum menemui titik damai hingga hari ini.
Sehingga ia menyampaikan melalui kolaborasi bersama dengan tokoh agama, organisasi masyarakat, dan juga pemerintah diharapkan menghasilkan sebuah konklusi yang dibutuhkan untuk meringankan beban masyarakat Palestina.
"Sekecil apapun yang kita lakukan dari mulai diplomasi sampai meringankan beban masyarakat yang kena dampak, baik itu doa bahkan pernyataan, bisa turut meringankan mereka," tuturnya.
Adapun menurutnya, masyarakat internasional saat ini sedang berfokus untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di Palestina. Desakan dari masyarakat dunia diharapkan mampu menggerakkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengajak forum Muktamar Fatwa Dunia, untuk mendoakan dan memberi dukungan perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaannya.
Ajakan tersebut disampaikan Niam saat menjadi narasumber di Muktamar Lembaga Fatwa Dunia di Kairo, Mesir, pada 18-19 Oktober 2023.
"Kita harus mengutuk pembantaian Israel kepada bangsa Palestina. Penyerangan penghancuran Rumah Sakit adalah tindakan biadab. Kita harus bersatu mendukung Palestina," ujar Niam.
Meningkatkan Bantuan
Selain MUI, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak masyarakat Indonesia untuk menggalang bantuan kemanusiaan membantu korban konflik di Palestina akibat agresi Israel.
"Bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia dapat meringankan beban warga Palestina," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Noor mengatakan, Baznas rutin menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina, baik dalam bentuk barang kebutuhan dasar seperti bahan pangan dan kebutuhan rumah tangga, maupun bantuan dalam bentuk lain. Baznas bahkan memberikan bantuan kepada para pengungsi Palestina yang ada di Yordania, Yerusalem, dan wilayah lain.
"Saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan bantuan untuk masyarakat Palestina di tengah konflik yang melanda dan korban banyak berjatuhan," kata Noor.
Baznas juga mengajak lembaga-lembaga kemanusiaan di dunia untuk bergerak menggalang dana kemanusiaan untuk Palestina. Dia menegaskan, pihaknya konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina, sebagaimana pemerintah dan bangsa Indonesia, konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
"Konflik yang berkepanjangan hanya mengakibatkan korban berjatuhan semakin bertambah. Kami berharap agar konflik yang terjadi di Palestina segera dihentikan dan diselesaikan secara damai dan adil," kata dia.
Baznas juga terus mendukung upaya pemerintah Indonesia dan dunia untuk mendorong agar akar persoalan konflik Palestina-Israel segera diselesaikan sesuai ketentuan yang telah disepakati.
Indonesia Mengecam
Untuk diketahui, Indonesia sendiri mengecam keras tindak kekerasan di Gaza, yang mengakibatkan penderitaan dan semakin banyaknya korban sipil. Termasuk perempuan dan anak-anak.
“Indonesia juga mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli (Baptist). Ini jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pesan video yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Kabinet, Kamis.
Jokowi menegaskan, Indonesia tidak akan tinggal diam melihat korban sipil terus berjatuhan dan membiarkan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina terus terjadi. Untuk itu, Indonesia bersama dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengirim pesan kuat kepada dunia untuk menghentikan eskalasi konflik, menghentikan penggunaan kekerasan, dan fokus pada masalah kemanusiaan.
Indonesia, ujar Jokowi, juga mendesak dunia untuk mendorong penyelesaian akar permasalahan yaitu pendudukan Israel atas Palestina. “Sekaranglah saatnya dunia berdiri bersama membangun solidaritas global untuk menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menerapkan parameter internasional yang telah disepakati,” tutur Presiden Jokowi.
Jokowi, yang saat ini sedang berada di Riyadh untuk menghadiri KTT ASEAN-GCC, berjanji untuk terus menyuarakan isu Palestina, termasuk dalam pertemuan puncak antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Dewan Kerja Sama Negara Arab di Kawasan Teluk serta dalam pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Arab Saudi pada Jumat (20/10).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi dalam lawatannya di Beijing, China, untuk menghadiri "Belt and Road Forum"—diutus untuk lebih dahulu meninggalkan rombongan kepresidenan guna menghadiri Pertemuan Luar Biasa para Menlu OKI di Jeddah pada Rabu (18/10).
Pertemuan itu diselenggarakan untuk merespons serangan udara Israel terhadap RS Al-Ahli Baptist di Gaza yang menewaskan sedikitnya 471 korban dan melukai 342 orang lainnya.