c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 April 2023

14:10 WIB

Mudik Gratis DKI Berangkatkan 13.541 Pemudik Dengan 284 Bus

Tahun ini program mudik gratis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan 2 unit bus untuk disabilitas.

Mudik Gratis DKI Berangkatkan 13.541 Pemudik Dengan 284 Bus
Mudik Gratis DKI Berangkatkan 13.541 Pemudik Dengan 284 Bus
Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kaw asan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (17/4/2023). Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui program mudik gratis memberangkatkan 284 bus yang mengangkut 13.541 pemudik tujuan sejumlah provinsi. Belasan ribuan penumpang mudik gratis itu diberangkatkan menuju 19 kota/kabupaten di 6 provinsi.

"Jumlah penumpang pada arus mudik hari ini dilepas sebanyak 284 bus dengan jumlah penumpang 13.451," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

Uniknya, tahun ini program mudik gratis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan 2 unit bus untuk disabilitas.

"Selanjutnya kami laporkan juga, pada hari ini dilakukan pelepasan dua unit bus disabilitas dari BAZNAS DKI yang juga dilepas oleh Pak Pj Gubernur," ujar Syafrin.

Pada arus balik nanti, penumpang yang ditargetkan untuk kembali ke Jakarta sebanyak 10.624 dengan 216 unit bus. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas keberangkatan 284 bus program mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin.

"Saya ucapkan selamat jalan, selamat kembali ke kampung halaman bagi warga yang hari ini mudik ke kampung halamannya masing-masing," kata Heru saat pelepasan mudik gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 Hijriah tersebut.

Selain itu, Heru juga mengimbau kepada para pemudik untuk menjaga kesehatan dan tetap bersabar selama perjalanan ke kampung halaman.

Acara tersebut juga dihadiri Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Kesehatan Sopir
Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri memastikan, sudah melakukan pengecekan kesehatan sopir-sopir atau pengemudi bus mudik gratis, sebelum diberangkatkan dari Monas, Jakarta Pusat, menuju ke tempat tujuan pada Senin. 

Karyoto menyebutkan, keamanan berkendara saat mudik, sangat bergantung kondisi kesehatan sopir bus masing-masing.

"Keamanannya sangat bergantung dengan sopir-sopir itu dalam menjalankan kendaraannya. Yang jelas Pemprov DKI sudah sangat bagus dicek dulu kadar alkohol, gulanya apakah tinggi, kalau tinggi makanya harus disediakan sopir cadangan," katanya," katanya.

Karyoto juga telah menyiapkan sejumlah personel, untuk mengamankan program mudik gratis yang diselenggarakan bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta ini.

"Kalau di jalan raya kita turun semua dari tingkat Mabes sampai Polsek yang memberangkatkan untuk kelancaran dan yang menerima di daerah tujuan sudah menyiapkan untuk keamanannya," tturnya.

Mudik Sepeda Motor
Sebelumnya, Minggu (16/4), Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono melepas truk pengangkut 281 sepeda motor pemudik di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Seluruh truk pengangkut yang telah lulus uji kelayakan itu, mengangkut ratusan sepeda motor dan akan diantar ke empat provinsi tujuan para pemudik yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

"Semoga selama perjalanan berlangsung dengan aman dan lancar sampai di tujuan," ujar Joko saat melepas truk itu.

Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan, program pengangkutan sepeda motor milik pemudik, berpotensi mengurangi kecelakaan dan masalah mobilitas pemudik di kampung halaman.

"Dalam survei yang dilakukan Badan kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, separuh penduduk Indonesia akan melakukan pergerakan," ungkap Joko kepada pers di Jakarta, Senin.

Diperkirakan potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8% dari jumlah penduduk atau sebanyak 123,8 juta orang. Djoko menuturkan, mengelola mobilitas 123 juta orang tidaklah mudah.

Dari jumlah itu sebagian besar memilih memakai mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0%) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30%) sebagai moda favorit untuk mudik.

Banyaknya pemudik bersepeda motor ini, lanjut Djoko, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non tol, juga rentan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa anak-anaknya, bahkan yang masih balita.

Bagi pemudik, masalah ini cukup dilematis. Di satu sisi, mereka sadar akan potensi kecelakaan saat dalam perjalanan. Di sisi lain, minimnya fasilitas transportasi umum di daerah, membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.

Djoko mengatakan, solusi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat puncak arus mudik, terutama perjalanan transportasi darat, dilakukan pemerintah dengan mudik gratis. 

Adanya mudik gratis, lanjutnya, mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor dan diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan.

"Solusi ini pun menyelesaikan dilema pemudik. Mereka tidak perlu mudik dengan sepeda motor, tetapi tetap bisa melakukan mobilitas atau silaturahmi di kampung halaman dengan sepeda motor," kata Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar