c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

16 November 2022

15:40 WIB

Modifikasi Cuaca, 29 Ton Garam Ditabur Di Langit Bali

Penyemaian garam ini dilakukan agar proses kondensasi berlangsung lebih cepat dan hujan dapat segera turun, sebelum awan-awan hujan tersebut mencapai lokasi KTT G20

Modifikasi Cuaca, 29 Ton Garam Ditabur Di Langit Bali
Modifikasi Cuaca, 29 Ton Garam Ditabur Di Langit Bali
Sejumlah personel TNI AU memasang penampung garam atau consul pada Pesawat CN 295 dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). dok. Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, sebanyak 29 ton garam (NaCl) telah ditabur di langit Bali, dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Hal ini dilakukan untuk mendukung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

"TMC ini bagian dari skenario mitigasi cuaca yang dipersiapkan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem agar gelaran KTT G20 di Bali berjalan dengan lancar dan sukses, serta semua kepala negara dan delegasi dapat melaksanakan pertemuan dengan aman dan nyaman," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (16/11).

Dia mengatakan, sedikitnya 28 sorti dengan total bahan semai sebanyak 29 ton garam telah ditabur di langit Bali oleh Pesawat Cassa 212 dan CN 295, dalam operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hingga 16 November 2022. 

Operasi TMC itu dilakukan bekerja sama dengan BRIN, TNI AU, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 10 November 2022.

Menurutnya, kegiatan TMC yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini dikendalikan dari dua posko yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Banyuwangi, Jawa Timur. Operasi TMC itu, kata Dwikorita, disesuaikan dengan target di mana penyemaian inti kondensasi (garam) dilakukan ke awan-awan hujan yang telah terdeteksi.

Penyemaian garam ini, lanjut dia, dilakukan agar proses kondensasi berlangsung lebih cepat dan hujan dapat segera turun sebelum awan-awan hujan tersebut mencapai lokasi KTT G20.

"Dukungan BMKG yaitu dengan menyediakan informasi arah angin, lokasi keberadaan awan target, prediksi cuaca serta potensi pertumbuhan awan hujan selama acara G20 berlangsung," kata Dwikorita.

Berdasarkan informasi tersebut, kata dia, tim penyemai garam dari BRIN bersama satuan TNI AU akan menindaklanjuti informasi tersebut, sesuai dengan rencana penyemaian awan hujan yang telah diidentifikasi oleh BMKG sebelumnya.

"Insya Allah, kami optimistis dengan adanya kegiatan TMC di Lombok dan TMC di Banyuwangi pelaksanaan KTT G20 berjalan dengan lancar dan sukses," ujarnya.

Acara Outdoor
Sebelumnya, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan operasi TMC perlu disiagakan, guna mengantisipasi kejadian hujan. Pasalnya, hujan dapat mengganggu bahkan bisa saja membatalkan sejumlah acara dalam perhelatan KTT G20 yang diselenggarakan di ruang terbuka (outdoor).

Dia mengatakan, sebanyak 22 personel Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca BRIN yang mempunyai kompetensi untuk melakukan rekayasa cuaca ditugaskan untuk melakukan operasi TMC. Kemudian, 17 personel akan menjalankan tugas dari Posko Utama Lombok dan lima personel dari Posko Banyuwangi.

Operasi TMC mulai dilaksanakan sejak 10 November 2022 dengan dukungan empat unit armada pesawat dari TNI AU. Sebanyak tiga unit pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrahman Saleh Malang beroperasi sejak 10 November 2022 dari posko sementara di BaseOps Lanud Ngurah Rai Denpasar, Bali, yang bergeser ke posko utama di BaseOps Lanud ZAM di Bandara Internasional Lombok pada 12 November 2022.

Sementara satu unit pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta disiagakan dari Posko Bayangan dari Bandara Internasional Banyuwangi sejak 12 November 2022. Dari BMKG, selain dukungan data radar stationer dari Lombok dan Bali, juga dioperasikan satu unit mobile radar yang ditempatkan di Posko Banyuwangi.

BMKG juga akan mengerahkan sejumlah pengamat cuaca yang akan memantau dan melaporkan situasi cuaca di sekitar wilayah Nusa Dua dan GWK Cultural Park setiap jam ke Posko TMC selama periode pelaksanaan KTT G20.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar