c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

NASIONAL

12 Juni 2021

11:15 WIB

Mitigasi Bencana, Pemkab Blitar Siapkan Sistem Dasawisma

Ibu-ibu diharapkan dapat mengarahkan anggota keluarganya melakukan evakuasi secara mandiri ketika bencana terjadi

Penulis: Seruni Rara Jingga

Editor: Nofanolo Zagoto

Mitigasi Bencana, Pemkab Blitar Siapkan Sistem Dasawisma
Mitigasi Bencana, Pemkab Blitar Siapkan Sistem Dasawisma
Kondisi rumah warga di Desa Ploso Kecamatan Selopuro, Blitar, Jatim yang mengalami kerusakan akibat gempa, Jumat (21/5/2021). ANTARAFOTO/Irfan Anshori
JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Achmad Cholik mengatakan, pihaknya menyiapkan sistem mitigasi bahaya gempa bumi dan tsunami di Pantai Tambakrejo, Blitar, dengan mengadopsi sistem klaster dasawisma.

Hal ini menindaklanjuti hasil kajian dan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bahaya gempa bumi M8,7 di wilayah tersebut.

"Kita manfaatkan dasawisma ini untuk mengorganisir anggota keluarga dalam memitigasi bencana," kata Achmad dalam keterangan pers, Sabtu (12/7).

Dasawisma merupakan program yang biasa diterapkan posyandu dan PKK, yang terdiri dari kelompok ibu dari 10 kepala keluarga (KK) untuk melakukan berbagau aktivitas yang bermanfaat bagi keluarga.

Achmad mengatakan, menggerakkan dasawisma dapat mendukung upaya mitigasi bencana, terutama dalam hal percepatan evakuasi. Ibu-ibu diharapkan dapat mengarahkan anggota keluarganya melakukan evakuasi secara mandiri ketika bencana terjadi.

“Ini akan membuat evakuasi bisa dilakukan secepat mungkin. Langkah percepatan evakuasi yang biasa dilakukan kalangan ibu-ibu ini harus kita perhatikan," kata Achmad.

Bupati Blitar, Rini Syarifah mengatakan, wilayah Pantai Tambakrejo memiliki potensi bahaya gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, pihaknya siap melaksanakan instruksi pusat dalam memitigasi bencana yang dapat terjadi di wilayah tersebut.

“Jadi, saat ini yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah adalah meningkatkan kegiatan sosialisasi mitigasi kepada masyarakat. Jika nantinya terjadi gempa, warga tidak lagi panik melainkan langsung menuju ke titik evakuasi," kata Rini.

Kepala BMKG, Dwikorita sebelumnya mengatakan, terdapat potensi gempa bumi di sekitar Tambakrejo dengan Magnitudo 8,7.

Potensi tersebut didapatkan dari kajian para pakar yang tergabung dalam Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) pada tahun 2017 serta kajian bersama ITB pada tahun 2020.

Hasil kajian ilmiah tersebut kemudian diolah lanjut oleh BMKG sebagai skenario terburuk untuk menyusun Peta Potensi Bahaya Tsunami di wilayah Pesisir Selatan Jawa Timur.

Peta tersebut diperlukan sebagai dasar acuan untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi dalam rangka mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan.

"Kemungkinan terburuk tsunami berpotensi terjadi dengan ketinggian gelombang yang tidak seragam di sepanjang pantai selatan Jawa Timur. Misalnya ketinggian gelombang 18 meter di Pantai Tambakrejo Blitar" kata Dwikorita

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER