07 Oktober 2022
19:58 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LPB) mengaku tidak ingin menjadi presiden atau wakil presiden, sekalipun dirinya disebut populer. Hal itu disampaikan Luhut dalam peluncuran buku bertajuk “LUHUT: Biografi Luhut Binsar Pandjaitan” di Jakarta, Jumat (7/10) yang digagas adik kandungnya, Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir.
“Jadi saya terima kasih kepada mereka yang telah membantu saya dalam banyak hal sehingga katanya saya populer. Tapi untung saya tidak ingin jadi presiden atau calon wakil presiden, jadi saya boleh ngomong bebas,” tuturnya.
Luhut menjelaskan, buku tersebut bisa menggambarkan sebagian besar perjalanan hidupnya dari masa kecil hingga saat ini di usianya 75 tahun.
“Saya ingin sampaikan lagi, hidup ini penuh dengan misteri, dan kita harus percaya pada Tuhan dan Tuhan sudah ngatur hidup kita ini,” cetusnya.
Baca juga: Luhut Beri Sinyal Minggu Depan Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM
Kiprah Luhut sebagai militer dari satuan khusus, pengusaha, pejabat publik, duta besar, menteri hingga menteri koordinator, mengantarkan dirinya didaulat sebagai ujung tombak dalam perang melawan pandemi covid-19 di Jawa dan Bali.
Sepanjang kariernya di Pemerintahan Jokowi, Luhut banyak mengetuai tim-tim khusus untuk berbagai program. Mulai dari kendaraan listrik, belanja produk dalam negeri, hingga penyelamatan danau kritis.
Buku "LUHUT: Biografi Luhut Binsar Pandjaitan yang ditulis Noorca M. Massardi dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas (PBK) pada September 2022 tersebut, menampilkan kesaksian orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan inner circle-nya.
Buku tersebut memuat hal-hal yang selama ini luput dari sorotan publik. Seperti perhatiannya yang berimbas pada kebijakan pemberdayaan perempuan dan sumbangsihnya bagi dunia pendidikan serta generasi muda umumnya.
Baca juga: Wapres Amati Masih Banyak Ormas Islam Ingin Tampil Sendiri
Namun, saat ditanya, periode terbaik dalam hidupnya, da menjawab dengan tegas, selama menjadi tentara adalah masa terbaik hidupnya.
"Mana yang paling bahagia di dalam hidup kamu? Saya tetap jawab, waktu saya tentara," sergahnya.
Biografi ini terasa istimewa karena merupakan kado spesial dari sang adik yang mewakili keluarga besarnya untuk ulang tahun LBP yang ke-75 pada 28 September 2022.Pada acara ini, hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn.) Sintong H. Pandjaitan, Aktivis dan salah seorang pendiri Setara Institute Rocky Gerung, dan Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. Garibaldi Thohir.
Selain itu hadir pula Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Menaker Ida Fauziyah, serta sejumlah pengusaha dan pejabat negara.
Baca juga: Deklarasi Capres Terlalu Dini Dinilai Cuma Picu Polarisasi
Luhut Di Mata Pubik
Di mata publik, Luhut sendiri kerap dinilai sebagai ‘Bukan Menteri Biasa’. Dia seolah menjadi “Perdana Menteri’ atau ‘menteri Segala Urusan' karena begitu luasnya bidang pekerjaan yang diembannya. Bahkan sebagian kalangan menyebut Luhut sebagai RI 1,5 saking penting dan luasnya persoalan yang dipegangnya.
Selain Menko Marves, Luhut saat ini merupakan Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dan Koordinator Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
Dia juga tercatat sebagai Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan Danau Nasional, Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dan Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Saat minyak goreng langka di pasaran dengan harga yang melonjak. Luhut juga pernah ditugaskan presiden untuk mengurusinya.
Soal jadi pengganti menteri sementara, jangan ditanya lagi. Luhut tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ad Interim pada 2016, menggantikan Arcandra Tahar yang tersandung masalah kewarganegaraan ganda (Indonesia dan Amerika Serikat).
Luhut juga pernah menjadi Menteri Perhubungan Ad Interim menggantikan Budi Karya Sumadi yang sempat terinfeksi covid-19, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim menggantikan Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi benih lobster.
Saat menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022) lalu, menjelaskan mengapa dia terlihat banyak mengurusi pekerjaan di luar ranahnya sebagai Menko Marves.
"Saya ingin garis bawahi, Pak, jangan saya dipikir ngurusi semua Pak. Saya ngurusi semua di bidang saya dan yang diperintahkan presiden. Saya ulangi, diperintahkan presiden. Jadi saya melaksanakan perintah presiden saja. Kenapa presiden mau memberikan itu? Ya, tanya presiden," tegas Luhut.