28 November 2024
11:00 WIB
Menteri PU Tegaskan Sanitasi Baik Turunkan Stunting
Infrastruktur yang tersedia baik mendukung pencapaian penurunan stunting yang dikejar pemerintah.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi sanitasi buruk milik sanitpenduduk. ANTARAFOTO/Novrian Arbi.
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan, infrastruktur air dan sanitasi yang layak dan merata berperan penting dalam penurunan stunting di Indonesia.
“Tersedianya infrastruktur air dan sanitasi yang layak dan merata, penting salah satunya untuk mendorong penurunan stunting. Karena penanganan stunting tidak hanya sebatas pemenuhan pangan saja, ketersediaan air dan infrastruktur juga sangat penting,” ujar Dody di Jakarta, Kamis (28/11) dikutip dari Antara.
Dirinya juga menyampaikan kesiapan Kementerian PU dalam mendukung penanganan isu-isu air melalui pembangunan infrastruktur air untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan baik pada tingkat nasional maupun global.
“Kami juga tengah berupaya mencapai target akses 100% air minum layak dan akses 100% sanitasi layak di tahun 2030, salah satunya melalui implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik,” lanjut dia.
Sebagai informasi, Peneliti sekaligus Ketua Komponen Fisik Studi Action Against Stunting Hub (AASH), Min Kyaw Htet menyampaikan, peningkatan akses air bersih dan sanitasi layak merupakan salah satu langkah mencegah stunting.
Adanya bakteri patogen pada air minum dan air yang dipakai sehari-hari dapat memicu terjadinya peradangan pada usus hingga menyebabkan pergeseran struktur dan fungsi usus.
Kondisi itu dikenal sebagai Environmental Enteric Dysfunction (EED). EED menyebabkan penyerapan zat gizi menjadi tidak optimal yang apabila terjadi terus menerus, anak akan mengalami masalah pertumbuhan.
Dari hasil studi di Indonesia tahun 2016, lanjutnya, sanitasi yang tidak layak berpotensi dua kali lipat menyebabkan kejadian stunting.