c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

NASIONAL

21 September 2021

10:12 WIB

Menteri Bintang Pendidikan Karakter Anak Mulai TK

Lembaga pendidikan kerja sama dengan orang tua

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

Menteri Bintang Pendidikan Karakter Anak Mulai TK
Menteri Bintang Pendidikan Karakter Anak Mulai TK
Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di TK As-Salam, Bandung, Jawa Barat.

JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati menekankan, pentingnya pendidikan karakter bagi anak sebagai generasi mendatang. Tujuan itu selaras dengan program Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Bintang sampaikan, penting untuk memberikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak yang berkualitas. Lembaga pendidikan, terutama tingkat KB (Kelompok Belajar), TK dan SD harus fasilitasi secara profesional sarana dan prasarana yang mendukung stimulasi, target pembelajaran dan pendidikan karakter bagi anak.

Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, sepertiga penduduk Indonesia atau 84,4 juta adalah anak-anak berusia 0–18 tahun. Dari jumlah tersebut sekitar 38% adalah anak usia dini berusia 0-6 tahun. 

Sementara, 36% adalah anak usia 6-14 tahun yang kebanyakan sedang menuntut ilmu di jenjang Sekolah Dasar. Maka, dalam kondisi tersebut, hal strategis dan penting dilakukan adalah memprioritaskan implementasi pembangunan nasional yang mengedepankan pemenuhan hak anak

“Sudah menjadi tugas kita, orang dewasa di sekitar mereka untuk memahami bahasa anak-anak. Karena, mengantarkan anak-anak yang berkualitas untuk meraih cita-citanya merupakan investasi kepada calon pemimpin bangsa. Investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan, kesuksesan dan kemajuan negara,” ungkap Bintang dalam keterangan persnya yang diterima Senin (20/9) malam.

Untuk mendukung hal tersebut, Bintang mengatakan pihaknya akan bersinergi, berkolaborasi demi memastikan hak anak-anak Indonesia terpenuhi dan terlindungi sebaik-baiknya. Salah satunya, melalui inisiasi Satuan Pendidikan Ramah Anak, yang juga mendukung indikator terbentuknya Kabupaten/Kota Layak Anak.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite III DPD, Sylviana Murni menjelaskan pentingnya membangun generasi emas 2045 dengan memberikan keterampilan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Di antaranya, kualitas karakter guna beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis, litersi dasar di berbagai bidang, dan kompetensi dalam memecahkan berbagai masalah dengan berfikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.

“Pendidikan karakter harus terus diajarkan dan dipupuk pada siswa, seperti nilai-nilai kasih sayang, keteladanan, perilaku, moralitas dan kebhinekaan. Pembangunan kebudayaan dan karakter bangsa, serta meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing,” urai Sylviana.

Pendidikan karakter bagi anak tidak hanya diselenggarakan oleh guru di instansi pendidikan. Orang tua juga memiliki peranan krusial khususnya di era digital. 

Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama, Tri Handoko Seto pada kesempatan sama menyatakan, perkembangan teknologi di era digital bukan persoalan siap atau tidak siap dan bukan pula suatu opsi, namun suatu konsekuensi. 

Oleh sebab itu, orang tua di rumah yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak terutama di masa pandemi, diharapkan dapat lebih memahami perangkat teknologi.

“Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pendidikan kepada anak ketika menggunakan perangkat gadget, berselancar di internet dan berinteraksi menggunakan sosial media,” papar Seto.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER