c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

03 September 2025

09:48 WIB

Mensos Tegaskan Tak Ada Perundungan di Sekolah Rakyat

Perundungan adalah satu dari tiga dosa yang tak boleh ada di Sekolah Rakyat.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Mensos Tegaskan Tak Ada Perundungan di Sekolah Rakyat</p>
<p>Mensos Tegaskan Tak Ada Perundungan di Sekolah Rakyat</p>

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar saat simulasi sekolah rakyat di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Sentra Handayani, Bambu Apus, Jakarta, Rabu (9/7/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/n.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan praktik perundungan (bullying) tidak boleh terjadi di lingkungan Sekolah Rakyat SD, SMP hingga SMA sederajat karena termasuk dalam tiga dosa besar pendidikan yang harus dihindari.

“Pertama, tidak boleh ada perundungan dari siapapun kepada siapapun. Kedua, tidak boleh ada kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Ketiga, tidak boleh ada intoleransi. Kalau ada tanda-tanda, segera laporkan dan tindaklanjuti, jangan dianggap enteng,” kata Mensos Saifullah dalam arahannya kepada tenaga kependidikan Sekolah Rakyat secara hibrid dari Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (2/9) dikutip dari Antara.

Dia mengingatkan kepala sekolah, wali asrama, dan wali asuh dari seluruh Indonesia agar menjalankan perannya dengan empati, kesabaran, dan keteladanan. Hal ini dikarenakan Sekolah Rakyat masih dalam tahap rintisan sehingga berpotensi menghadapi banyak tantangan.

“Saya ingin bapak ibu semua bekerja dengan hati, meningkatkan kemampuan, dan yang paling penting adalah sabar. Mari kita selesaikan masalah dengan kolaborasi, koordinasi, disiplin, dan musyawarah,” urai Gus Ipul sapaan akrab Mensos.

Baca juga: Pakar Ingatkan Sekolah Rakyat Munculkan Masalah Ini

Dalam sesi dialog, sejumlah tenaga kependidikan menyampaikan pandangan. Salah satunya Silva, wali asuh SRMP 28 Pasuruan, yang mengungkapkan keterbatasan jumlah pendamping di daerahnya, sementara jumlah siswa mencapai 50 anak.

Menanggapi hal itu, Mensos Saifullah Yusuf memastikan semua masukan telah dicatat dan kebutuhan sumber daya manusia maupun sarana prasarana akan dipenuhi secara bertahap.

“Jangan khawatir, gaji dan tunjangan pun pasti diterima sesuai ketentuan,” kata Mensos.

Dia menambahkan jam kerja wali asrama dan wali asuh juga sedang diatur agar lebih baik. Pemerintah, kata dia, berupaya keras agar hak-hak para tenaga kependidikan tetap terpenuhi.

Mengakhiri arahannya, Mensos Saifullah Yusuf menekankan, wali asrama dan wali asuh bukan sekadar pengawas melainkan figur keluarga di sekolah.

“Sekolah Rakyat adalah rumah kedua bagi siswa. Jangan sampai anak-anak merasa sendiri. Mereka harus merasa dicintai dan diperhatikan, bukan sekadar ditampung,” tegas Gus Ipul.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar