c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

29 April 2025

12:18 WIB

Mensos Minta Kepala Daerah Awasi Rekrutmen Sekolah Rakyat

Penerimaan Sekolah Rakyat mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga siswa tidak boleh mendaftar Sekolah Rakyat di daerah lain

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Mensos Minta Kepala Daerah Awasi Rekrutmen Sekolah Rakyat</p>
<p>Mensos Minta Kepala Daerah Awasi Rekrutmen Sekolah Rakyat</p>

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Padang, Sumatra Barat. ANTARA/Muhammad Zulfikar

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf menegaskan dan mewanti-wanti agar tidak ada praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam proses penerimaan dan pelaksanaan Sekolah Rakyat di Indonesia.

"Jangan sampai rekrutmen Sekolah Rakyat ini diwarnai KKN," kata Mensos di Padang, Sumatra Barat, Selasa (29/4), seperti dilansir Antara.

Untuk itu, Mensos menekankan kepada kepala daerah untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaan rekrutmen calon siswa dan siswi Sekolah Rakyat, agar tidak ada praktik KKN, atau bentuk kecurangan apapun dalam pelaksanaannya.

Mensos mengingatkan gagasan Sekolah Rakyat ini lahir dari pemikiran untuk memutus rantai kemiskinan di Tanah Air. Jadi, para panitia atau penyelenggara jangan sampai melakukan pelanggaran prosedur dalam bentuk apapun. 

Dalam kunjungannya ke Kota Padang, Mensos menegaskan penerimaan calon siswa dan siswi Sekolah Rakyat mengacu kepada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masuk Desil 1. Siswa dari daerah berbeda tidak dibenarkan masuk ke daerah lain untuk mendaftar.

"Misal, Sekolah Rakyatnya di Kota Padang, maka siswa dari kabupaten atau kota lain tidak boleh mendaftar di Kota Padang," kata dia.

Presiden Prabowo Subianto sendiri menargetkan setiap kabupaten dan kota di Indonesia minimal akan dibangun satu Sekolah Rakyat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari sisi pendidikan, maupun perbaikan tingkat kesejahteraan melalui jalur pendidikan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menekankan bahwa Program Sekolah Rakyat bukan sekadar membangun fasilitas pendidikan, melainkan juga sebuah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin.

Presiden Prabowo juga menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat bisa mencapai 200 unit per tahun. Dengan demikian dalam lima tahun ke depan setidaknya ada satu Sekolah Rakyat di setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar