30 Juli 2025
15:19 WIB
Menpora Minta PSSI Evaluasi Timnas U-23
Timnas U-23 gagal juara Piala AFF U-23 karena kalah 0-1 dari Timnas Vietnam.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Pertandingan final Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (29/7/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/mrh/nym.
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo meminta PSSI segera mengevaluasi Timnas U-23 untuk persiapan SEA Games 2025 setelah hanya menjadi finalis karena kalah pada laga final Piala AFF U-23 dengan skor 0-1 dari Vietnam, Selasa (29/7) malam.
Menpora berharap PSSI terus memantapkan tim yang akan berlaga di SEA Games yang akan digelar di Thailand pada 9-20 Desember 2025. Agar, hasil yang diraih maksimal dan bisa mempertahankan medali emas SEA Games cabang olahraga sepak bola.
"Harus ada evaluasi, serta memastikan strategi kedepan untuk memantapkan permainan. Tantangan kedepan adalah mempertahankan emas SEA Games," kata Menpora Dito dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7) di Jakarta.
Meski Timnas U-23 hanya meraih runner-up di Piala AFF U-23, Dito tetap memberikan apresiasi terhadap perjuangan Timnas Indonesia. Kadek Arel dan kawan-kawan dinilai sudah bermain maksimal walaupun belum meraih hasil yang diinginkan.
Baca juga: DPR Ingatkan PSSI Jangan Hanya Andalkan Naturalisasi
"Pastinya apresiasi, Indonesia bisa sampi ke final. Artinya strategi yang dipakai dan pola permaianan sudah baik," imbuh Dito.
Lebih lanjut, Menpora Dito juga memberikan apresiasi kepada suporter yang sudah memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tercatat, 35.592 penonton hadir langsung menyaksikan laga final tadi malam.
"Kita lihat tadi stadion penuh. Ini artinya energi dukungan dari masyarakat sangat luar biasa. Kepada masyarakat, mohon terus dukung dan doakan Timnas Indonesia," terang Dito.
Sementara itu, Ketum PSSI, Erick Thohir, menyayangkan kekalahan tipis Timnas Indonesia. Kendati demikian, dia tetap memberikan apresiasi atas perjuangan pasukan Gerald Vanenburg yang telah dilakukan hingga sampai ke final.
Disamping itu, Erick menyoroti kondisi Timnas Indonesia yang tampil tidak dengan kekuatan penuh. Misalnya Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah yang dalam keadaan tidak prima.
“Ya memang kalau dibilang apakah ini tim terbaik, ya tidak. Kita kehilangan dua pemain inti, tapi ini bukan alasan ya. Arkhan dan Toni tidak bisa bermain (penuh), keseimbangan lapangan tengah tidak maksimal,” ucapKetum PSSI.
Seperti diketahui, Vietnam menjadi kampiun setelah menang 1-0 atas Indonesia. Gol kemenangan Vietnam dicetak Nguyen Cong Phuon pada menit ke-37.
Meski gagal juara, dua penggawa Timnas Indonesia sukses meraih penghargaan individu. Jens Raven menjadi top skor dan Muhammad Ardiansyah kiper terbaik. Tentu ini menjadi bukti kualitas potensi generasi muda Indonesia. (Gisesya Ranggawari)