26 Juni 2024
11:11 WIB
Menlu Retno: Indonesia-Austria Kerja Sama Ketenagakerjaan
Indonesia-Austria kerja sama peluang mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia untuk bekerja di Austria.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
Delegasi Kemenlu RI (kiri) dipimpin Menlu Retno Marsudi bertemu dengan delegasi Austria dipimpin Menlu Alexander Schallenberg pada 25 Juni 2024 di Wina, Austria. kemlu.go.id.
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan, Indonesia dan Austria kerja sama ketenagakerjaan. Kerja sama itu hasil pertemuan Menlu RI dengan Menlu Austria Alexander Schallenberg pada 25 Juni 2024 di Austria.
“Kerja sama baru terkait rekrutmen pekerja profesional dan terampil dari Indonesia untuk bekerja di Austria,” jelas Retno, dalam press briefing, Rabu (26/6).
Sebelum pertemuan itu, kata Retno, sebetulnya, Indonesia dan Austria telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) Rekrutmen Pekerja Profesional dan Terampil pada Mei lalu.
Kondisi Austria sendiri saat ini menghadapi tantangan kekurangan tenaga kerja yang diestimasi memerlukan sekitar 15 ribu tenaga kerja dari negara Non Uni-Eropa hingga 2027.
“Untuk itu, saya dorong agar implementasi kerja sama ini dapat segera terealisasi, untuk membuka akses pasar tenaga kerja Austria bagi pekerja terampil dari Indonesia,” ujar dia.
Menlu Retno mengungkapkan Austria mengindikasikan ketertarikannya untuk mendatangkan pekerja terampil di sektor pariwisata dan hospitality.
Selain itu, kepada Austria ia menyampaikan harapannya agar wakil-wakil Indonesia dapat dipertimbangkan lebih banyak untuk bekerja di Organisasi Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir (Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organization/CTBTO).
“Saya juga harapkan agar program internship atau magang, baik untuk pelajar maupun profesional muda di CTBTO, dapat memperoleh dukungan,” kata Retno.
Retno juga mengapresiasi dukungan Austria senilai 40 juta Euro bagi pembangunan Pusat Pelatihan Vokasi di Medan, Serang, dan Makassar.
Retno melanjutkan, dia dan Menlu Austria menyambut baik peningkatan intensitas kerja sama pendidikan tinggi antar kedua negara, baik yang dibiayai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Indonesia–Austria Scholarship Programme (IASP), maupun the ASEAN-European Academic University Network program.
“Untuk kerja sama pendidikan, kami sepakat untuk memperbaharui dan memperluas kerja sama pendidikan, antara lain dengan memasukkan elemen-elemen kerja sama baru, seperti pelatihan untuk pengajar, kelas bahasa, program siswa magang, dan dual degree program,” pungkas Menlu Retno.