c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 November 2023

08:49 WIB

Menkopolhukam Ingatkan Antisipasi Tantangan Pemilu

Tantangan pemilu terjadi karena masyrakat melupakan budaya bahari.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Menkopolhukam Ingatkan Antisipasi Tantangan Pemilu
Menkopolhukam Ingatkan Antisipasi Tantangan Pemilu
Menkopolhukam Mahfud Md saat menyampaikan dialog kebangsaan di Padang, Kamis malam, (16/11). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

PADANG - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengingatkan masyarakat di Tanah Air untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang bisa saja terjadi saat penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Pertama, kemungkinan ada perpecahan. Sebab, terkadang kita lupa kalau kita punya budaya bahari yang seharusnya itu bisa mencegah perpecahan," kata Menkopolhukam di Padang, Kamis (16/11) malam.

Hal tersebut disampaikan Mahfud pada dialog kebangsaan bertajuk "Pemilu Demokratis, Mempererat Persatuan Bangsa" di Auditorium Gubernur Sumatra Barat.

Kendati terdapat potensi itu, eks Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut meyakini hal itu bisa diantisipasi asalkan masyarakat mengedepankan budaya bahari, dan nilai-nilai luhur yang selama ini dijadikan pedoman hidup.

Tantangan kedua yakni politisasi agama yang dijadikan untuk mendiskriminasi orang atau pihak tertentu untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya jika seseorang berjuang berdasarkan nilai-nilai keagamaan, hal tersebut sangat baik.

Ancaman berikutnya, lanjut dia, ialah mengenai ketidakadilan atau kecurangan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan. 

Pada kesempatan itu, Mahfud mencontohkan ketidakadilan atau indikasi kecurangan di Pemilu 2014 saat Prabowo Subianto berhadapan dengan Joko Widodo.

Saat itu, di Kabupaten Bangkalan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memperoleh suara 100%, sementara Joko Widodo dan Ma'ruf Amin nihil suara.

Sebaliknya, di salah satu kabupaten di Provinsi Papua pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin meraup suara 100%, sedangkan Prabowo-Sandiaga Uno sama sekali tidak mendapatkan suara.

"Curangnya silang. Jadi sekarang itu terjadi kecurangan horizontal, kalau zaman orde baru kecurangannya bertingkat," papar Mahfud seperti dikutip dari Antara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar