15 Mei 2025
15:42 WIB
Menkes Singgung Lingkar Pinggang Besar, Legislator Yakin Bukan Body Shaming
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti pria dengan ukuran celana jeans di atas 32, lantaran bisa menjadi 'alarm' risiko kematian lebih dini
Penulis: Gisesya Ranggawari
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. AntaraFoto/Bayu Pratama S
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago meminta publik tidak bawa perasaan (baper) ucapan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, soal pria dengan ukuran pinggang 33-34 cepat menghadap Allah.
Irma menilai, ucapan Menkes tersebut tidak bermaksud body shaming atau menghina postur seseorang. Menurutnya hal tersebut pun berguna untuk kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya agar terhindar dari obesitas.
"Publik nggak usah baper (bawa perasaan) lah, kan demi kesehatan juga, nggak ada maksud body shaming, lah," kata Irma kepada wartawan, Kamis (15/5) di Jakarta.
Ia mengimbau agar masyarakat melihat sisi positif dari ucapan Menkes tersebut. Harapannya pesan yang diungkapkan Menkes Budi bisa tersalurkan dengan baik dan masyarakat mulai hidup sehat agar terhindar dari potensi obesitas.
"Masyarakat jangan berpikir negatif, ambil positifnya saja," ucap Politikus Partai NasDem ini.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut ada banyak faktor di balik umur panjang seseorang, termasuk salah satunya potensi obesitas. Dia mewanti-wanti pria dengan ukuran celana jeans di atas 32 yang bisa menjadi 'alarm' risiko kematian lebih dini.
"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat, dibandingkan dengan yang celana jeans-nya 32," kata Budi.
Ia pun sejatinya sudah menekankan bahwa ucapannya tersebut tidak bermaksud body shaming. Namun, setelah ucapan Budi menyebar luas, banyak nada negatif di media sosial yang menganggap Budi body shaming dan menghina tubuh seseorang.
Budi mengimbau agar masyarakat mengatur asupan makanan seperti anjuran Nabi Muhammad SAW, yaitu berhenti makan sebelum mencapai rasa kenyang, demi menekan risiko obesitas. Selain itu, olahraga pun diharuskan minimal 5 kali dalam seminggu dengan durasi paling tidak 30 menit dalam satu sesi olahraga.
"Saya bukannya body shaming, tapi memang artinya begitu, itu sesuai anjuran Nabi lho," tutur Budi.