Mendikti Ajak Pemda Buat KIP Kuliah Daerah

JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, mengajak pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota untuk membuat program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah daerah. Hal ini untuk menjawab tingginya kebutuhan beasiswa bagi mahasiswa.

"Kami mengajak pemerintah daerah untuk membuat KIP daerah," ujar Brian dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI di Jakarta, Selasa (4/11).

Dia melanjutkan, beberapa daerah sudah menjalankan program ini. Salah satunya adalah Provinsi Maluku Utara yang pada tahun ini meluncurkan program KIP Kuliah Daerah (KIP-KD) dengan kuota penerima sekitar 1.000 orang.

KIP Kuliah daerah tersebut diperlukan untuk mendukung program KIP Kuliah yang selama ini mengandalkan pemerintah pusat. Pada tahun ini, anggaran KIP Kuliah mencapai sekitar Rp14,7 triliun. Anggaran itu disalurkan kepada sekitar satu juta penerima, termasuk sekitar 220.000 penerima baru.

Brian menyebutkan, jika ditelusuri lebih lanjut penerima KIP Kuliah tersebut baru mencakup masyarakat desil 1 dan 2. Padahal, masih ada masyarakat desil 3, 4, atau 5 yang juga layak menerima KIP Kuliah, tapi belum bisa mendapatkannya.

Selain KIP Kuliah daerah, dia juga mendorong perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menyediakan beasiswa bagi mahasiswanya. Beberapa kampus melakukan hal ini dengan menggalang dana dari para alumni. Hal ini untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena masalah ekonomi, khususnya di PTN.

Tak hanya itu, dia berencana mengajak pengusaha atau industri swasta untuk turut menyediakan beasiswa bagi mahasiswa. Dengan cara ini ada berbagai opsi pendanaan untuk beasiswa pendidikan tinggi.

Brian pun menekankan, kementeriannya akan membicarakan masalah KIP Kuliah dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Harapannya, Kemenkeu dapat meningkatkan anggaran KIP Kuliah dan kuota penerimanya.

"Tentu nanti kami akan membicarakan dengan Menteri Keuangan dan sebagainya untuk mungkin menaikkan (anggaran dan penerima KIP Kuliah)," tutup Brian.