c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

28 Agustus 2023

15:57 WIB

Mendagri Sebut Beras Mahal Karena Pasokan Kurang

Pasokan kurang akibat El Nino, sebabkan panen gagal dan impor sulit dilakukan.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

Mendagri Sebut Beras Mahal Karena Pasokan Kurang
Mendagri Sebut Beras Mahal Karena Pasokan Kurang
Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta, Kamis (27/7/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni.

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan, pasokan beras nasional saat ini kurang sehingga memicu terjadi kenaikan harga beras.

Dia menyebutkan, Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan, beras dari sisi suplai sedang bermasalah. Sebab, banyak daerah yang sudah mulai kering akibat El Nino.

“Kalau suplai kurang, tidak cukup dan distribusi yang macet, ini akan jadi masalah,” jelas Mendagri Tito, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang digelar daring, Senin (28/8).

Saat ini harga yang tinggi juga terjadi di cabai merah dan rawit. Meski, tidak terlalu menjadi masalah dibanding beras sebagai kebutuhan pokok.

Kurangnya pasokan beras, lanjut Tito, karena serapan beras dari produsen atau petani dan sekarang sudah mulai berkurang akibat cuaca kekeringan. Sementara itu, serapan dari luar negeri cenderung menahan berasnya untuk stok di negeri sendiri.

Jika pun ada pasokan dari luar, seperti dari Thailand dan Vietnam, beras yang dijual adalah yang yang premium. Sementara beras medium ke bawah, untuk dalam negerinya sendiri.

“Jadi kita beli premium, tapi mau melakukan subsidi kepada rakyat kita. Nah, repot,” jelasnya menegaskan.

Mengenai stok beras, dari target 2,1 juta ton 2023 yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), stok beras pemerintah baru 1,58 juta ton. Meski begitu secara fisik baru 840 ribu ton beras.

Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Epi Wulandari menambahkan, sisanya atau sekitar 740 ribu ton sedang dalam perjalanan dari negara eksportir.

Dia optimis target yang ditetapkan Jokowi akan tercapai sampai akhir tahun. Untuk mencapai target itu, Bulog beberapa kali melakukan lelang impor.

“Ada sekitar yang 470 ribu ton lagi yang akan kita segera lelangkan untuk mendapatkan tambahan pasokan untuk memperkuat stok beras di cadangan beras pemerintah,” kata Epi.

Selain itu, di pasar domestik sendiri masih ada beberapa potensi penyerapan yang bisa diserap di dalam negeri. Bulog sedang mengupayakan sebesar-besarnya untuk dapat menyerap produksi dalam negeri.

“Sehingga stok cadangan beras pemerintah akan tetap kuat untuk intervensi pemerintah maupun untuk penugasan-penugasan pemerintah yang lainnya,” ungkap dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar