c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

07 Agustus 2023

12:21 WIB

Mendagri: El Nino Ancam Stok Beras Nasional

Stok beras nasional sebanyak dua juta ton, diprediksi sebentar lag melanda Indonesia.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

Mendagri: El Nino Ancam Stok Beras Nasional
Mendagri: El Nino Ancam Stok Beras Nasional
Ilustrasi stok beras. ValidNews ID/Fikhri Fathoni.

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memperingatkan, El Nino mengancam makin minimnya stok beras nasional. Pasalnya, negara lain sudah terkena dampak dari El Nino ini.

Ia mengatakan Indonesia sampai sekarang belum terpengaruh El Nino karena merupakan negara kepulauan. Tapi di India, sudah terjadi kekeringan.

Akibat dari kekeringan itu, India menghentikan ekspor berasnya untuk mengamankan pasokan dalam negeri. Efek dari penyetopan ekspor India berdampak ke stok beras Indonesia yang merupakan pengimpor beras dari negara India.  

Hal yang hampir serupa terjadi di Vietnam dan Thailand. Kedua negara itu lebih mengutamakan konsumsi beras dalam negeri. Hal ini turut memegaruhi Indonesia yang mengimpor dari Vietnam dan Thailand.

Meskipun masih mengekspor, lanjut Tito, tapi beras kelas premium. Sementara, yang medium ke bawah untuk kebutuhan rakyatnya. Karena, harganya lebih murah.

Nah, ini akan dapat berakibat kepada faktor supply,” jelas Tito, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar virtual, Senin (7/8).

Tito menyampaikan, saat ini Bulog, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) sedang bekerja keras memenuhi stok minimal dua juta ton beras sampai dengan akhir 2023. Jumlah minimal tersebut untuk mengamankan kebutuhan di puncak cuaca panas dan kekeringan di Agustus hingga Oktober.

Mendagri meminta, tiap-tiap kepala daerah sebagai antisipasi dampak dari pada El Nino dan situasi global. Cek kebutuhan dasar rakyat di pasar, distributor, gudang bulog ketersediaan stok beras. Begitu pula daerah penghasil beras perlu dicek pula produksinya cukup atau tidak.

“Segera ambil langkah-langkah antisipasi. Seperti, kerja sama pembelian antar daerah yang surplus dan defisit,” pesan Tito.

Selanjutnya, Tito juga menugaskan tim dari Kemendagri dan meminta bantuan Badan Pusat Statsitik (BPS). Serta, Bapanas untuk mengecek daerah mengalami kekeringan.

Upayakan ambil langkah-langkah untuk mencukupi kebutuhan air. Sebagian daerah masih ada hujan dan sebagian sudah tidak.

Oleh karena itu, perlu untuk menyetok air. Bendungan, waduk, embung perlu diisi. Lalu buat sistem irigasi pengairan dari sungai-sungai yang sumber airnya masih ada sebagai upaya antisipasi Agustus-Oktober.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar