c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

15 Oktober 2024

20:11 WIB

Menag Minta Baznas Maksimalkan Potensi Zakat

Potensi zakat saat ini mencapai Rp300 triliun, namun target yang ditetapkan baru sekitar Rp41 triliun

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Menag Minta Baznas Maksimalkan Potensi Zakat</p>
<p>Menag Minta Baznas Maksimalkan Potensi Zakat</p>

Ilustrasi zakat. Shutterstock/Adheamir

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk memaksimalkan potensi zakat di Indonesia.

Menurutnya, potensi zakat saat ini mencapai Rp300 triliun, namun target yang ditetapkan Baznas baru sekitar Rp41 triliun. Potensi zakat ini menurutnua perlu dimaksimalkan, sehingga dapat memberikan dampak besar bagi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Baznas ini menjadi motor penting bagi penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama bisa dikelola dengan baik, saya ingin Baznas bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk memaksimalkan potensi zakat,” kata Yaqut dalam Rapat Koordinasi Nasional Lembaga Amil Zakat Seluruh Indonesia, Selasa (15/10).

Yaqut menjelaskan, Baznas bisa mulai dengan mengupayakan penerapan insentif pajak bagi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat). Dengan demikian dari potensi zakat yang begitu besar di Indonesia bisa dioptimalkan. 

Baznas juga harus mulai membangun kolaborasi dengan BUMN terkait dengan penerimaan zakat yang bersumber dari dana CSR (Corporate Social Responsibility). Sebab, dalam setahun potensi zakat yang didapat dari dana CSR itu mencapai 13 Triliun atau 30 persen dari potensi zakat yang dikelola Baznas saat ini. 

“Saya harap masukan dari saya terkait memaksimalkan potensi zakat di Indonesia bisa dipertimbangkan, baik bekerjasama dengan pemerintah maupun dengan pihak-pihak lainnya,” kata Yaqut. 

Yaqut menambahkan, saat ini Kemenag dan Baznas sudah membentuk Taskforce yang diperuntukkan untuk mengoptimalkan ZIS dan mentasyarufkannya sesuai peruntukannnya. Termasuk, rencana penggunaan teknologi indormasi untuk memasifkan pengumpulan zakat di Indonesia.

“Para generasi muda yang menguasai teknologi bisa diberdayakan untuk layanan keagamaan yang mudah, ini penting dan bermanfaat bagi LAZ dalam pengumpulan zakat sehingga bisa lebih cepat dan tepat dalam pengumpulannya,” kata Yaqut. 

Dalam kesempatan itu, Yaqut juga menyambut baik beasiswa yang diberikan kepada 10.000 santri di Indonesia. Menurutnya, beasiswa ini merupakan langkah maju dalam pengelolaan zakat karena akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. 

“Beasiswa ini untuk santri yang mau masuk Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri, Syukur-syukur kedepannya bisa menjadi 50 ribu beasiswa santri Baznas,” kata Yaqut. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar