19 Mei 2025
08:44 WIB
Megawati Minta Kepala Daerah Perhatikan Kartu Kuning UNESCO
UNESCO beri kartu kuning pada Geopark Kaldera Toba karena tak memenuhi sejumlah persyaratan dari organisasi dunia itu.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) saat penutupan pembekalan kepala dan wakil kepala daerah dari PDIP hasil Pilkada 2024 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu (18/5/2025). ANTARA/HO-PDIP.
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kepala daerah dari partainya di Sumatra Utara untuk memperhatikan kartu kuning Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) terhadap kawasan Geopark Kaldera Toba.
Pesan itu disampaikan Megawati melalui surat yang diberikan kepada Masinton Pasaribu, kader PDIP yang juga Bupati Tapanuli Tengah, saat penutupan pembekalan kepala dan wakil kepala daerah dari PDIP hasil Pilkada 2024 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Minggu.
“Pesan Ibu Megawati supaya PDIP dan kepala daerah PDIP di Sumatera Utara memperjuangkan dan menyuarakan keberlanjutan tata kelola Geopark Kaldera Toba sesuai standar internasional yang ditetapkan UNESCO,” ucap Masinton di Jakarta, Minggu (17/5) dikutip dari Antara.
Atas pesan Megawati itu, dia menyebut kepala dan wakil kepala daerah dari PDIP, khususnya di Sumut, harus mengkordinasikan seluruh elemen untuk serius bekerja menangani isu kawasan Geopark Kaldera Toba.
Menurut Masinton, kerja sama harus dilakukan, baik dengan pemerintah provinsi, pemerintah daerah sekitar Toba dan Sumut, serta pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata.
“Kami harap untuk bersama-sama membuat standar perlindungan dan kelestarian terhadap kawasan Geopark Kaldera Toba itu,” lanjut dia.
Baca juga: Strategi Meraih Kembali Green Card Geopark Kaldera Toba
Dia melanjutkan, Bupati Humbang Hasundutan Oloan Nababan yang juga kader PDIP, berkomitmen untuk menindaklanjuti pesan Megawati. Adapun Humbang Hasundutan merupakan daerah yang wilayahnya masuk dalam kawasan Kaldera Toba.
Masinton menambahkan, Megawati meminta agar ada koordinasi yang intensif dan berkelanjutan dalam pengelolaan Geopark Kaldera Toba ke depannya. Peran masyarakat lokal juga dinilai perlu dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan.
“Ini penting agar pengelolaan geopark tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat sekitar,” tutur dia.
Di sisi lain, imbuh Masinton, Megawati turut menekankan pentingnya perlindungan terhadap kawasan pesisir pantai untuk menjaga keanekaragaman hayati dengan cara penanaman mangrove.
“Pesan Bu Mega adalah memuliakan warisan bumi, menghormati keragaman budaya, dan menyejahterakan masyarakat,” ucap dia.
Kawasan Geopark Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4–5 September 2023. Kartu kuning itu merupakan peringatan karena badan pengelola tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.
Geopark lain yang juga mendapat kartu serupa, yakni Gua Zhijindong di China, Taman Nasional Regional Luberon di Prancis, Madonie di Italia, dan Colca y Volcanes de Andagua di Peru.