24 Februari 2025
20:47 WIB
MBG Selama Ramadan; Siswa Puasa Boleh Bawa Pulang Makanan
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana memastikan, menu Makan Bergizi Gratis selama Ramadan akan disesuaikan supaya lebih tahan lama, sehingga siswa yang puasa bisa membawa pulang makanan
Penulis: Al Farizi Ahmad
Editor: Nofanolo Zagoto
Seorang guru memantau muridnya yang akan menyantap makanan saat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 010 Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (18/2/2025). AntaraFoto/Aditya Nugroho
JAKARTA - Program makan bergizi gratis (MBG) dipastikan tetap berlangsung selama masa Ramadan. Namun, kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, skema pemberian makanan kepada siswa akan berbeda.
Bagi siswa yang berpuasa, menu MBG bisa dibawa pulang ke rumah. Sedangkan bagi siswa yang tidak berpuasa tetap bisa makan di sekolah.
"Jadi, untuk yang puasa bisa dimakan saat buka (puasa). Untuk yang tidak puasa bisa dimakan sembunyi di sekolah atau di rumah," ujarnya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).
Meskipun dikonsumsi pada sore hari, Dadan memastikan menu makanan akan disesuaikan supaya lebih tahan lama. Beberapa varian menu itu antara lain susu, telur rebus, kurma, dan kue kerin.
"Mungkin juga sesekali ada bubur kacang hijau, atau kolak yang jelas sumber komposisi gizinya tetap di mana ada protein karbohidrat dan ada serat," jelasnya.
Terkait pembungkus makanan, pihaknya telah melakukan uji coba di sekolah Sukabumi, Jawa Barat. Ia mengatakan, agar makanan bisa dibawa pulang, pemerintah menyediakan kantong makanan. Kantong itu harus dibawa kembali ke sekolah untuk ditukar dengan kantong yang baru.
"Besoknya kantongnya harus dibawa kembali, ditukar dengan kantong yang isi sehingga tidak menimbulkan sampah," imbuh Dadan.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan efisiensi anggaran hingga 44 miliar dollar AS atau setara Rp750 triliun pada tahun pertama kepemimpinannya untuk membiayai MBG dan BPI Danantara. Anggaran awal program ini dialokasikan sebesar Rp71 triliun. Lalu Presiden memutuskan untuk menambah anggaran MBG sebesar Rp100 triliun sehingga menjadi Rp171 triliun dari hasil efisiensi anggaran negara.