c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

07 Juni 2023

10:04 WIB

Manfaat Satelit SATRIA-1 Setelah Mengorbit

Satelit SATRIA-1 akan mengangkasa pada 17 Juni 2023.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Manfaat Satelit SATRIA-1 Setelah Mengorbit
Manfaat Satelit SATRIA-1 Setelah Mengorbit
Ilustrasi satelit. Dok Envato

JAKARTA – Ada sejumlah manfaat dari Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1) yang bakal mengangkasa pada 17 Juni 2023 di NASA Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.

SATRIA-1 memiliki teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), yang digadang-gadang dapat menyalurkan internet dengan kecepatan mencapai 150Gbps.

Setelah mengangkasa dan berada pada orbit 106 Bujur Timur, baru pada Desember 2023 SATRIA-1 bisa dioperasikan. 

Plt Menkominfo Mahfud MD di DPR, Selasa (6/6) seperti dikutip dari Antara menyampaikan, nantinya akan ada sebanyak 150.000 titik di Indonesia yang merasakan manfaat dari kehadiran satelit ini.

Titik-titik itu merupakan pusat pelayanan publik. Terdiri dari kantor desa, rumah sakit, hingga sekolah sehingga nantinya masyarakat bisa mendapatkan layanan internet yang lebih baik.

Satelit ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik perusahaan antariksa besutan Elon Musk yaitu Space Exploration Technologies Corporation (SPACEX).

Satelit ini sebelumnya memang sudah dikirim dari Perancis ke Amerika Serikat pada 8 Mei 2023 melalui jalur darat.

Proyek SATRIA-1 telah disiapkan sejak 2019 di bawah tanggung jawab Badan Layanan Umum BAKTI Kemenkominfo. Serta, masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Skema pembiayaan proyek ini ialah Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU dengan investasi US$545 juta. Indonesia menggaet perusahaan antariksa asal Perancis Thales Alenia Space dalam urusan perakitan satelitnya.

Untuk mendukung proyek itu, Kemenkominfo menyiapkan aspek komunikasi pendukung satelit berupa stasiun bumi ground segment di 11 lokasi. Yakni, Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. 

“Selanjutnya (selain aspek pendukung satelit), pemanfaatan utilitas backbone Palapa Ring adalah sebesar 45% dengan Service Level Agreement layanan operasional Palapa Ring sebesar 95%,” urai Sekjen Kemenkominfo Mira Tayyiba melalui siaran pers, Selasa (6/6). 

Saat ini Indonesia memiliki sembilan satelit komersial yang beroperasi. Terdiri dari lima satelit nasional dan empat satelit asing, dengan total seluruh kapasitas transmisi sebesar 50 Gbps.

Satelit Satria-1 itu memiliki dimensi tingginya mencapai 6,5 meter dan usia operasionalnya sekitar 15 tahun.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar