c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

30 Januari 2023

14:09 WIB

Manajemen Pertimbangkan Untuk Bubarkan Arema FC

Manajemen dan direksi akan bertemu untuk membicarakan langkah-langkah yang akan ditempuh. Jika dirasa mengganggu kondusivitas Kota Malang, ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensi Arema FC

Manajemen Pertimbangkan Untuk Bubarkan Arema FC
Manajemen Pertimbangkan Untuk Bubarkan Arema FC
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Arek Malang Bersikap berunjuk rasa di depan Kantor Tim Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Malang, Jawa Timur, Minggu (29/1/2023). Antara Foto/Unggul Prabowo

MALANG - Manajemen Arema FC menyatakan akan mempertimbangkan langkah untuk membubarkan skuad berjuluk tim Singo Edan itu, pascaterjadinya kericuhan saat aksi unjuk rasa dan perusakan kantor tim tersebut. 

Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (30/1) mengatakan, keputusan membubarkan tim tersebut akan dilakukan jika situasi tidak kondusif.

"Manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif," kata Tatang.

Sebagai informasi, aksi unjuk rasa yang digagas oleh kelompok Arek Malang Bersikap pada Minggu (29/1) kurang lebih pada pukul 11.30 WIB berakhir ricuh. Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan Nomor 42, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mengalami kerusakan.

Massa aksi yang menggunakan pakaian serba hitam itu melempar batu ke arah Kandang Singa yang juga sekaligus official store Arema FC. 

Akibat kejadian itu, official store Singo Edan mengalami kerusakan parah dan tiga orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Tatang menjelaskan, terkait dengan kejadian itu, manajemen dan direksi akan melakukan pertemuan untuk membicarakan langkah-langkah yang akan ditempuh. Jika dirasa Arema FC mengganggu kondusivitas Kota Malang, ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensi Arema FC.

"Jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa. Tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak (untuk pengambilan keputusan)," tuturnya.

Selama ini, lanjutnya, Arema FC banyak mempertimbangkan sektor-sektor yang terkait dengan dunia sepak bola seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pedagang kaki lima, termasuk usaha kecil lainnya.

Dia menambahkan, pascatragedi Kanjuruhan, sejumlah upaya sudah dilakukan oleh manajemen Arema FC di antaranya membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata.

"Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," ujarnya.

Namun lanjutnya, jika memang upaya dan niat Arema FC dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat situasi tidak kondusif, manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan.

Sejumlah umat Hindu melakukan tradisi ritual Pangruwating Bumi Kanjuruhan di Stadion Kanjuruhan, Mal ang, Jawa Timur, Jumat (7/10/2022). Tradisi ritual tersebut dilakukan untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan serta memohon kepada Tuhan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Antara Foto/Ari Bowo Sucipto 

 

Ruang Dialog
Sebelumnya, Manajemen Arema FC menyatakan membuka ruang dialog dengan para pendukung yang biasa dikenal dengan sebutan Aremania, pascaaksi unjuk rasa yang berujung kericuhan dan perusakan kantor Arema FC.
 
"Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, selalu membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," kata Tatang.
 
Tatang menjelaskan, kantor Arema FC selama ini tidak hanya sebagai tempat untuk menjalankan operasional tim. Akan tetapi juga sebagai tempat untuk melakukan koordinasi dengan banyak pihak khususnya untuk melaksanakan proses perbaikan tim.
 
Menurutnya, saat ini Arema FC, berusaha untuk menahan diri dari provokasi yang dilakukan, seperti pada saat bus Arema FC diserang oleh oknum usai melakoni pertandingan tandang melawan PSS Sleman beberapa waktu lalu.
 
"Sebelumnya rombongan bus juga diserang oleh oknum tertentu, kami berusaha untuk menahan diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," tutur Tatang.
 
Ia menambahkan, terkait dengan peristiwa perusakan kantor dan oficial store Arema FC tersebut, manajemen sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian, yakni Polresta Malang Kota.
 
"Bagi oknum pelaku yang melakukan perusakan dan anarkisme agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan perusakan bukan karakternya Arema. Hal-hal terkait Arema kita tempuh bersama melalui jalur musyawarah, berdialog untuk mencapai mufakat," lanjutnya.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar