c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 Desember 2024

20:10 WIB

Makan Bergizi Gratis Harus berjalan Meski Anggaran Dipangkas

Anggaran makan bergizi gratis dipangkas, namun tetap jadi program andalan yang tak bisa dibatalkan.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Makan Bergizi Gratis Harus berjalan Meski Anggaran Dipangkas</p>
<p>Makan Bergizi Gratis Harus berjalan Meski Anggaran Dipangkas</p>

Sejumlah siswa menyantap makanan saat tahap pembiasaan program makan bergizi gratis di SDN Panunggan gan 5, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/11/2024). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin.

JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Universitas Airlangga (Unair), Jusuf Irianto menilai, pemangkasan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah langkah rasional.

Menurut dia, dari sisi pemerintah hal itu adalah langkah yang rasional mengingat keterbatasan anggaran. Meski begitu, pemerintah tetap harus memastikan program ini sesuai harapan rakyat mengingat MBG adalah salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto.

“Jika janji kampanye adalah memberikan makan siang gratis, maka itu harus dipenuhi tanpa mengurangi kualitasnya," papar Jusuf dikutip dari keterangan tertulis di laman resmi Unair, Selasa (17/12).

Dia menjelaskan, MBG merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama untuk menangani masalah stunting. Oleh karena itu, pemerintah perlu benar-benar memastikan program ini terlaksana dengan baik.

Pemerintah juga perlu dengan jelas mengomunikasikan kebijakan yang tidak sesuai rencana awal kepada masyarakat. Hal ini tanpa mengabaikan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.

"Yang penting sekarang bagaimana dengan anggaran yang terbatas, pemerintah dapat menyediakan MBG yang layak dan bergizi," tambah Jusuf.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu juga berkata, para pejabat pemerintah perlu berhati-hati dalam menyampaikan janji kepada publik. Sebab, pernyataan pejabat adalah kebijakan tidak tertulis yang bisa menimbulkan kekecewaan rakyat jika tidak terealisasi.

"Pemimpin itu baru makan setelah rakyatnya makan. Itu harus direnungkan oleh pemimpin kita bersama. Kalau seperti itu pemerintah tidak akan asal merealisasikan program MBG ini," tutup Jusuf.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan indeks anggaran program MBG bagi anak-anak dan ibu hamil sebesar Rp10.000 per orang per hari. Hal ini karena kondisi anggaran negara tidak memungkinkan untuk mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp15.000 per orang per hari.

"Kita hitung untuk daerah-daerah (Rp10.000) itu cukup bermutu dan bergizi," ujar Prabowo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/11), seperti diberitakan Antara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar