c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

08 Maret 2023

16:46 WIB

Mahfud Sebut Ada Transaksi Mencurigakan Di Kemenkeu Rp300 T

Transaksi mencurigakan di Kemenkeu selain milik eks pejabat DJP, Rafael Alun.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Mahfud Sebut Ada Transaksi Mencurigakan Di Kemenkeu Rp300 T
Mahfud Sebut Ada Transaksi Mencurigakan Di Kemenkeu Rp300 T
Menkopolhukam Mahfud MD dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara Foto/Aditya Pradana Putra

YOGYAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan, adanya temuan transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp300 triliun.

"Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai," kata Mahfud MD di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (8/3) seperti dikutip dari Antara.

Temuan tersebut, kata Mahfud, di luar transaksi Rp500 miliar dari rekening mantan Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya. Rekening eks pejabat DJP Kemenkeu itu telah dibekukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca: PPATK Bekukan Puluhan Rekening Rafael Alun, Nilai Transaksinya Rp500 M

Mahfud yang juga Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang telah melaporkan temuan itu langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurut dia, telah memeriksa satu per satu pegawai Kemenkeu yang diduga terkait tindak pidana pencucian uang.

"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan," ujar dia.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjamin temuan itu bukan hoaks dan tidak dapat disembunyikan di era keterbukaan informasi.

"Kenapa saya bicara kepada saudara, karena kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang. Saya enggak ngomong, itu juga bisa bocor keluar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks. Ini saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," kata Mahfud MD kepada awak media.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar