c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

26 Mei 2023

21:00 WIB

Mahfud Pastikan Peluncuran Satelit Satria-1 Sesuai Jadwal

Peluncuran Satelis Satria-1 tak perlu menunggu kursi Dirut BAKTI dijabat pejabat definitif.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

Mahfud Pastikan Peluncuran Satelit Satria-1 Sesuai Jadwal
Mahfud Pastikan Peluncuran Satelit Satria-1 Sesuai Jadwal
Ilustrasi Satelit Satria-1. kominfo.go.id.

JAKARTA - Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud Md mengatakan, rencana peluncuran Satelit Satria-1 tetap dilaksanakan bulan depan. Meski Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo 2023-2028 belum ada yang mengisi.

Ia menjelaskan, posisi Dirut BAKTI sudah ada yang mengisi, jadi tidak berpengaruh terhadap rencana peluncuran Satelit Satria-1 di Juni mendatang.

"Kan ada Plt-nya, namanya Arief Tri Hardiyanto, Inspektur Jenderal Kemenkominfo," dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (26/5).

Mahfud mengatakan sedang mempelajari segala kontrak yang berkaitan dengan program-program Kominfo. Tujuannya agar program itu bisa berjalan sesuai jadwal.

Presiden Joko Widodo, kata Mahfud, menginstruksikan program Kemenkominfo tidak boleh macet. Sebab, semua proyek tersebut diperlukan oleh masyarakat.

"Instruksi Presiden itu dilanjutkan, tidak boleh macet. Karena itu diperlukan oleh masyarakat," tegas Mahfud.

Satelit Satria-1 adalah satelit berkapasitas 150 Gbps. Satelit ini akan membantu pemerataan akses internet sampai 150 ribu titik. Mulai dari fasilitas pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan dan fasilitas kesehatan

Satelit ini dibangun oleh PT Satelit Nusantara 3 dan menggunakan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) dan frekuensi Ka-Band. Kapasitas transisi yang disediakan diklaim tiga kali lebih besar dari sembilan satelit aktif yang digunakan di Indonesia.

Satria-1 dan Satria-2 sebagai bagian dari upaya akselerasi transformasi digital Indonesia melalui perluasan layanan internet hingga daerah 3T.

Anang menyebutkan pendanaan pembangunan satelit ini memakan biaya hingga Rp 15 Triliun yang berasal dari investasi swasta dan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar