c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

18 Juli 2025

18:43 WIB

Mahfud Nilai Angka Kemiskinan Indonesia Tinggi

Jumlah angka kemiskinan di Indonesia 24 juta menurut BPS setara lima kali lipat penduduk Singapura.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Mahfud Nilai Angka Kemiskinan Indonesia Tinggi</p>
<p>Mahfud Nilai Angka Kemiskinan Indonesia Tinggi</p>

Warga berjalan melintasi jembatan bambu di Kampung Dadap yang dipenuhi sampah di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (24/11/2024). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin.

JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, angka 24 juta orang miskin yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlahnya luar biasa banyak.

Padahal, kata dia, angka kemiskinan itu seharusnya sudah terbantu dengan bantuan sosial (bansos) untuk mendongkrak jumlah orang tidak miskin sebelum dilakukan sensus.

“Diberi bansos dulu minggu lalu, lalu sekarang di sensus. Ya tidak miskin akhirnya. Sedikit yang miskin. Itu kan orang sudah tahu semua,” jelasnya, dalam acara daring bertajuk Ceramah Isu Strategis: Integritas Kepemimpinan, Jumat (18/7).

Setelah bansos diberikan, kata Mahfud, penerima bansos sekaligus sebagai warga yang disensus akan ditanya berbagai pertanyaan seperti kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Jawabannya menyimpulkan tidak miskin.

Baca juga: BPS Tunda Rilis Data Kemiskinan RI, Celios: Takut Polemik! 

“Nah, tapi tidak apa-apa. Kita kan harus punya pendoman untuk mengatakan bahwa dengan cara itu pun, orang miskin masih berjumlah 24 juta,” urai dia.

Mahfud membandingkan, jumlah orang miskin di Indonesia yang mencapai 24 juta, setara lima kali lipat penduduk Singapura.

Ia menerangkan, dalam perhitungan BPS, orang yang masuk kategori miskin adalah orang yang pendapatannya Rp19.350 per hari ke bawah. Jika dihitung per bulan kira-kira adalah orang yang pendapatannya Rp580 ribu.

Namun, menurut Bank Dunia, orang miskin di Indonesia mencapai 60,3% atau lebih dari 172 juta jiwa. Perhitungan Bank Dunia ini menggunakan perhitungan pendapatan US$6,85 setara Rp100.250 ke bawah.

“Maka (perhitungan BPS) di Indonesia menjadi orang miskin itu sedikit. Tapi kalau Bank Dunia kita itu lebih dari separuh miskin,” pungkas Mahfud.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar