c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

22 Juni 2021

10:04 WIB

LIPI Temukan 44 Sampel Mengandung Varian Delta Di Karawang

Varian Delta termasuk kategori Variant of Concern dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Nofanolo Zagoto

LIPI Temukan 44 Sampel Mengandung Varian Delta Di Karawang
LIPI Temukan 44 Sampel Mengandung Varian Delta Di Karawang
Petugas mengambil sampel dari warga saat tes swab covid-19 massal di Kendal, Turi, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (14/6/2021). ANTARAFOTO/Andreas Fitri Atmoko

JAKARTA - Tim Surveilans Genom SARS-CoV-2 Lembaga lmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendeteksi adanya virus penyebab covid-19 dengan varian Delta. Penemuan ini berdasarkan hasil analisis Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 61 sampel yang berasal dari Karawang.

Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI Anik Budhi Dharmayanthi menuturkan sebanyak 44 dari 61 sampel itu mengandung virus SARS-CoV-2 varian Delta. Varian ini berhasil diidentifikasi menggunakan platform dari Oxford Nanopore Technologies (ONT) dalam proses WGS.

"Sementara ini kami baru mengidentifikasi sebanyak 61 sampel dan sisanya masih dalam proses sekuensing, dan diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan," ungkap Anik dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (22/6).

Selain varian Delta atau B.1617.2, hasil analisis WGS tersebut juga menemukan bahwa ada 3 sampel yang mengandung varian Alpha atau B.1.1.7. Anik mengatakan semua temuan ini sudah dimasukkan ke dalam data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Lebih lanjut, dia menjelaskan varian Delta ini menjadi yang pertama ditemukan di Jawa Barat tetapi tidak mengimplikasikan varian itu baru muncul di daerah itu. Meskipun ditegaskan bahwa proporsi kemunculan varian Delta cukup besar yaitu 72% dari 61 sampel.

"Perlu hati-hati juga menginterpretasikan karena belum tentu sebanyak itu pula proporsi di lapangan terkait varian yang beredar," ujar dia.

Anika menegaskan, awal kemunculan varian yang merupakan mutasi dari virus SARS-CoV-2 B.1.617 ini di Jawa Barat belum bisa dipastikan. Perlu dilakukan pemantauan terhadap pasien, penelusuran kontak, dan investigasi kasus lebih mendalam untuk memastikannya.

Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing LIPI, Sugiyono Saputra, menyebut varian Delta termasuk kategori Variant of Concern (VOC) dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi. Pertama kali terdeteksi di India pada akhir 2020 dan resmi disebut varian Delta oleh WHO pada 31 Mei 2021.

“VOC merupakan bagian dari Variant of Interest (VOI) yang melalui penilaian komparatif mampu menyebabkan peningkatan penularan, peningkatan virulensi atau gejala klinis, atau dapat menurunkan efektivitas dalam upaya penanggulangan seperti vaksin dan terapi,” katanya.

Saat ini, terdapat empat varian SARS-CoV-2 yang dikategorikan sebagai VOC, yakni varian Alpha atau B.1.1.7, varian Beta atau B.1.351, varian Gamma atau P.1, dan yang terbaru adalah varian Delta atau B.1.617.2.  

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar