25 Mei 2023
14:49 WIB
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mulai kaji Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Lemhanas akan mengevaluasi UU itu sehingga nantinya bisa sesuai dengan keadaan sampai 20 tahun ke depan.
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan, poin-poin yang diperhatikan Lemhanas dalam revisi di antaranya struktural fundamental mendasar yang harus disikapi dan antisipasi. Kemudian terkait adopsi teknologi yang harus dilakukan.
Dia menyampaikan Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri), Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dengan para pimpinan purnawirawan telah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka mendiskusikan perubahan geopolitik, maka aturan yang berkaitan dengan itu perlu dikaji.
“Bapak Presiden antara lain meminta para pimpinan purnawirawan dikoordinasikan oleh Pak Agum Gumelar untuk menawarkan pemikiran-pemikiran strategisnya. Kami di Lemhanas akan bergerak paralel dengan apa yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan-perubahan terkini,” jelasnya, dalam seminar Ketahanan Nasional yang digelar hybrid, Kamis (25/5).
Revisi UU TNI semakin penting untuk dikaji mengingat Ibu Kota Negara akan akan pindah. Maka timbul pertanyaan mengenai antisipasi perubahan dalam 10-20 tahun ke depan jika masih menggunakan UU yang sekarang.
“Jangan sampai kita melakukan gelar pertahanan Nusantara dengan berpikir untuk mengadopsi teknologi hari ini, yang kemudian ternyata lima tahun ke depan teknologinya menjadi tertinggal. Tidak lagi relevan dengan karakter perang yang muncul di abad ke-21 ini,” kata dia.
Selain UU TNI, perlu juga mencermati UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara mengingat lamanya usia kedua UU ini. UU TNI tahun depan berusia 20 tahun dan UU Pertahanan sudah berusia 20 tahun. Sementara itu, UU ini diperlukan untuk mengatasi perkembangan yang sudah terjadi dalam 20 tahun terakhir.
Jika diperhatikan, kata Andi, banyak yang sudah terjadi dalam 20 tahun ini. Terjadi perkembangan signifikan dari sisi geopolitik. Amerika Serikat ditantang China.
Kemudian, perkembangan-perkembangan teknologi baru. Dalam tiga tahun terakhir ini terutama kombinasi antara siber dan kombinasi antara digital dengan space.