c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

09 Februari 2022

13:14 WIB

Legislator Sesalkan Represi Polri Ke Warga Desa Wadas

Warga Desa Wadas tolak penambangan yang dikhawatirkan berdampak pada kehidpuan mereka.

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Leo Wisnu Susapto

Legislator Sesalkan Represi Polri Ke Warga Desa Wadas
Legislator Sesalkan Represi Polri Ke Warga Desa Wadas
Ilustrasi jajaran Polres Purworejo, Jawa Tengah membuka blokir jalan ke Desa Wadas pada aksi tahun 2021. tribratanews.kebumen.jateng.polri.go.id

JAKARTA – Anggota Komisi III DPR, Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan tindakan represif aparat polisi pada warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Menurut dia, tindakan yang berujung kisruh ini bisa dihindari jika polisi menggunakan langkah persuasif.

"Seharusnya bentrok ini bisa dihindari dengan melakukan pendekatan persuasif, selesaikan dengan hati dan kepala dingin antara kedua belah pihak," papar Andi Rio dalam keterangan tertulis, Rabu (9/2).

Ia menilai, Kapolda Jawa Tengah perlu segera turun ke lapangan agar dapat lebih menenangkan personil kepolisian dan memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan. Selain itu, untuk menghindari jatuhnya korban.

Di sisi lain, lanjut anggota Fraksi Partai Golkar dapil Sulawesi Selatan II ini, Polri juga harus memberikan klarifikasi, soal alasan mengamankan sejumlah warga Wadas dan apa urgensinya dari tindakan tersebut. Menurut catatan YBLHI, sampai Selasa, 8 Februari 2022, terdapat 60 lebih warga yang telah ditangkap.

"Kalau memang warga tersebut salah dan membawa senjata tajam, mau tidak mau harus mengikuti proses hukum yang berlaku. Namun jika tidak salah maka kepolisian harus melepaskan sejumlah warga tersebut," tegas Andi Rio.

Aparat kepolisian awalnya mengawal pengukuran tanah untuk kepentingan pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, pada Selasa (8/2).

Namun justru terjadi insiden kekisruhan antara aparat kepolisian dan warga yang menolak dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga karena menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan dan apabila dijadikan tambang berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.

Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan, hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga.

Polisi juga sudah memasuki permukiman warga dan mengintimidasi di beberapa wilayah. Bahkan, dari update yang di-share YLBHI polisi menduduki masjid di lingkungan setempat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar