Legislator Ingatkan Dampak Starlink Masuk Indonesia

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus menilai masuknya internet satelit Starlink ke Indonesia hanya untuk meramaikan World Water Forum di Bali. Menurutnya, dengan masuknya Starlink maka Elon Musk akan hadir dan event tersebut dilihat dunia.

“Kalau bisik-bisik yang saya terima itu buat ngerame-ramein World Water Forum, kehendak untuk menjadikan itu internationally recognized," kata Deddy dalam rapat bersama Kementerian Investasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6).

Ia menyayangkan jika informasi tersebut benar dan Starlink hanya untuk bisnis. Sebab, menurut dia Starlink diprediksi perlahan akan menguasai industri selular di Indonesia dan berimbas pada redupnya perusahaan telekomunikasi dalam negeri.

Contohnya, Telkom dan Telkomsel yang baru mulai melakukan investasi di satelit telah melalui proses panjang sebelumnya. Tapi, tiba-tiba ada orang asing yang memiliki dana melimpah membuat satelit orbit yang membuat seluruh wilayah Indonesia terbuka.

"Padahal yang namanya Telkom, Telkomsel, Indosat dan sebagainya Itu sudah berjuang berdarah-darah. Dia (Starlink) itu without do process," cetus Deddy.

Deddy kemudian mempertanyakan kemungkinan Starlink memberikan deviden pajak yang lebih besar dari seluruh provider internet di Indonesia. Kalau deviden pajaknya lebih besar, kata dia, masih bisa dimaklumi hadirnya Starlink di Indonesia.

"Bisa nggak Starling mempekerjakan anak-anak Indonesia lebih banyak daripada Telkomsel dan Indosat? Intinya kan itu," tutur Deddy. 

Diketahui, Pebisnis asal Amerika Serikat Elon Musk menghadiri dan mengikuti perhelatan World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali, Minggu (19/5) lalu. Elon Musk hadir sekaligus meresmikan peluncuran Starlink di Indonesia.

"Saya diundang ke World Water Forum. Jadi ini sepertinya adalah waktu yang tepat untuk secara resmi mengumumkan Starlink," kata Elon.