18 November 2024
19:46 WIB
Lansia Berisiko Tinggi Kena Pneumonia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi pneumonia tertinggi ada pada kelompok usia 65-74 tahun, yaitu 3%
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi lansia. Shutterstock/fotogenicstudio
JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengatakan, lansia usia 60 tahun ke atas merupakan kelompok yang paling berisiko terkena pneumonia pada populasi dewasa. Hal ini karena usia merupakan salah satu faktor risiko pneumonia di samping gaya hidup, pekerjaan, dan kondisi kesehatan.
"Kalau sudah 60 tahun, siap-siap kita termasuk golongan yang beresiko untuk terinfeksi streptococcus pneumonia," ujar Pakar Vaksinasi Dewasa PAPDI, Sukamto Koesnoe, dalam gelar wicara "Bersama Cegah Pneumonia Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Dia menjelaskan, risiko itu semakin tinggi jika lansia memiliki komorbid. Berdasarkan data dari sebuah studi di Amerika Serikat, lansia usia 65 tahun ke atas yang mengidap penyakit liver kronis berisiko terkena pneumonia hingga 53,4%.
Di samping itu, lansia 65 tahun ke atas yang mengidap penyakit paru kronis berisiko terkena pneumonia hingga 51,1%. Lalu, lansia 65 tahun ke atas yang kecanduan alkohol berisiko terkena pneumonia hingga 41,8%.
Sementara itu, lansia 65 tahun ke atas yang sehat memiliki risiko terkena pneumonia sebanyak 8,3%.
"Kalau risikonya (komorbid) meningkat, dua kali, tiga kali, ada diabetes ada asma misalnya, itu ternyata risiko terjadinya pneumonia juga meningkat," terang Sukamto.
Dia menyebut, mencegah pneumonia pada lansia dapat dilakukan dengan vaksinasi. Hal ini dapat menurunkan risiko sakit dan kematian akibat pneumonia. Apabila lansia tetap terkena pneumonia, risiko mereka mengalami radang paru-paru juga akan lebih kecil.
"Vaksinasi itu kelihatannya membayar, tetapi sebetulnya dia bukan cost, tapi investasi (kesehatan)," tegas Sukamto.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi pneumonia tertinggi ada pada kelompok usia 65-74 tahun, yaitu 3%. Angka itu diikuti prevalensi pneumonia pada kelompok usia 75 tahun ke atas sebesar 2,9%, kelompok usia 54-64 sebesar 2,5%, dan kelompok usia 45-54 sebesar 2,2%.