29 Juli 2025
08:10 WIB
Langka BBM, Bupati Jember Bolehkan Sekolah Daring
Akibat kelangkaan BBM, selain sekolah daring, Bupati Jember bolehkan ASN bekerja di mana saja mulai Selasa (29/7/2025).
Editor: Leo Wisnu Susapto
Aparat Kepolisian menjaga dan mengatur ketertiban warga yang antre di SPBU di Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Senin (28/7/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Jember..
JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait menerbitkan dua surat edaran (SE) yang mengizinkan sekolah daring dan Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja dari mana saja (WFA) dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) akibat keterlambatan distribusi.
"Saya keluarkan SE para pelajar boleh mengikuti pelajaran secara daring atau online dari rumah sampai kondisi normal," kata bupati yang biasa dipanggil Gus Fawait itu dalam konferensi pers yang digelar di Kantor DPRD Jember, Senin (28/7) malam.
Kemudian Pemkab Jember juga mengeluarkan SE untuk pegawai ASN yang tidak langsung bersentuhan dengan pelayanan masyarakat bisa bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WA) sampai kondisi BBM kembali normal.
"Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk meringankan beban masyarakat yang kesulitan mendapat BBM di Jember," lanjut Bupati Jember dikutip dari Antara.
Hingga kini kelangkaan BBM di Jember masih belum pulih akibat distribusi yang terganggu. Sehingga, penutupan jalan nasional Gumitir memberikan dampak yang besar mulai dari kemacetan hingga dampak ekonomi.
"Kami bersama Pertamina juga akan turun langsung memantau kondisi SPBU dan perkembangannya setelah adanya pengiriman besar-besaran pada Senin malam," lanjut dia.
Bupati Jember juga mengimbau masyarakat melakukan pembelian BBM secara besar-besaran dan tidak sesuai kebutuhan karena hal tersebut akan menjadi penghambat kondisi normal.
Bupati Jember memastikan, stok BBM aman di Jember, namun ada gangguan distribusi. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan berharap situasi bisa kembali normal dalam waktu dekat.
Pemkab Jember juga akan berkirim surat kepada Pertamina pusat untuk menambah lagi kuota dan distribusi BBM ke Jember agar tidak lagi terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU.
"Hal itu memang bukan kewenangan kami, namun Pemkab Jember berkomitmen mengatasi krisis BBM yang terjadi dengan mencari solusi yang terbaik," sambung dia.
Area Manager Comm Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan penyebab kelangkaan pasokan BBM Jember dan Banyuwangi karena distribusi tergaganggu akibat penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Akibatnya, terjadi kemacetan total, Round Time Hours (RTH) yang semula empat jam menjadi 11 jam. Sehingga Pertamina memutuskan untuk mengalihkan suplai ke Pertamina Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang
“Pengalihan untuk menghindari mobil tangki terjebak kemacetan di Pelabuhan Ketapang," jelas Ahad dalam keterangan resmi, Senin (28/7).