c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

06 November 2023

19:19 WIB

Kuota Haji Tambahan Diharap Untuk Orang Belum Pernah Berangkat Haji

DPR berharap kuota haji tambahan dapat dimanfaatkan untuk orang yang belum pernah berangkat haji, terutama para lansia

Penulis: Gisesya Ranggawari

Editor: Nofanolo Zagoto

Kuota Haji Tambahan Diharap Untuk Orang Belum Pernah Berangkat Haji
Kuota Haji Tambahan Diharap Untuk Orang Belum Pernah Berangkat Haji
Ilustrasi ibadah haji. Shutterstock/dok

JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Wisnu Wijaya Adi Putra, mengusulkan agar kuota tambahan haji 2024 diprioritaskan bagi calon jemaah yang belum pernah berangkat haji. Kuota tambahan sebanyak 20.000 jemaah rencananya akan diberikan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Supaya tepat sasaran, yang sudah pernah haji harus dipertimbangkan untuk mendapat kuota tambahan ini," ujar Wisnu dalam rapat bersama Menteri Agama di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (6/11).

Dia khawatir, masa tunggu calon jemaah haji yang belum pernah berangkat akan semakin panjang jika warga yang sudah pernah naik haji diperbolehkan memanfaatkan kuota tambahan. 

"Pasti masa tunggu akan bertambah untuk yang belum punya kesempatan. Jadi harus dipertimbangkan lagi ini, yang sudah naik haji tidak boleh dapat kuota tambahan," ucap Politisi PKS ini.

Selain itu, Wisnu meminta pemerintah melalui Kemenag bisa memprioritaskan calon jemaah haji lansia yang belum pernah naik haji. 

Dari laporan yang dia terima, banyak lansia di daerah yang mendapat masa tunggu sampai 40 tahun. Padahal usianya sudah 50-60 tahun.

Menurutnya, para lansia ini perlu didahulukan saat pemerintah mendapatkan kuota tambahan 20.000 orang dari Arab Saudi. Harapannya agar bisa menambah keadilan bagi seluruh calon jemaah haji, terutama yang sudah sepuh.

"Kami meminta mereka yang lansia harus jadi prioritas dengan catatan kesehatan. Mereka perlu didahulukan mendapatkan kuota tambahan tersebut," tegas Wisnu.

Di sisi lain, penambahan kuota ini dinilainya akan membawa konsekuensi berupa tantangan yang lebih besar bagi Kemenag dalam penyelenggaraan haji 2024.

Pihaknya juga masih menyimpan sejumlah catatan masalah dalam penyelenggaraan haji 2023 yang mesti jadi atensi dan evaluasi untuk penyelenggaraan haji pada tahun 2024.

Misalnya, tingginya angka wafat jemaah yang mencapai 775 orang. Dengan rincian, usia yang meninggal di atas 65 tahun/lansia sebanyak 577 orang dan usia di bawah 65 tahun sebanyak 198 orang. 

"Untuk itu, gagasan untuk memperkuat screening kesehatan kepada calon jemaah, khususnya bagi lansia, sebelum mereka melakukan pelunasan pembayaran patut dipertimbangkan dengan serius,” bebernya.

Dia memastikan, adanya screening ini bukan menghambat masyarakat untuk beribadah, melainkan ikhtiar untuk memelihara jiwa (hifdzun nafs) yang merupakan bagian dari tujuan syariat (maqashid syariat).

Selain itu, pelayanan katering, transportasi, akomodasi bagi jemaah perlu dipersiapkan secara memadai. Wisnu berharap tidak ada lagi jemaah yang terlantar di Muzdalifah sampai tidur di luar tenda di Mina karena kekurangan tenda. 

“Kami berharap permasalahan teknis di lapangan tersebut bisa kita hindari jauh-jauh hari," tutur Wisnu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar