c

Selamat

Jumat, 19 April 2024

NASIONAL

20 September 2021

09:48 WIB

KPPPA Harap Pemda Perkuat Perpustakaan Untuk Literasi Anak

Guna menghindari akses informasi negatif bagi anak

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

KPPPA Harap Pemda Perkuat Perpustakaan Untuk Literasi Anak
KPPPA Harap Pemda Perkuat Perpustakaan Untuk Literasi Anak
Sejumlah santri ponpes membaca buku di mobil perpustakaan keliling di Serang, Banten.

JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), meminta pemerintah daerah mengembangkan pusat informasi sahabat anak (PISA) untuk meningkatkan literasi.

Menurut Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian PPPA, Agustina Erni, pemerintah daerah wajib menyediakan informasi yang layak bagi anak, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan perkembangan usianya. Bahkan, untuk mendorong tersedianya pusat informasi sahabat anak di setiap daerah, KPPPA bahkan telah memasukkan penyediaan informasi layak anak (ILA) dalam indikator dari Kabupaten/Kota Layak Anak.

“Pemerintah daerah menyediakan tempat, taman bacaan atau lokasi bagi anak untuk bisa mendapatkan informasi yang mereka cari sesuai dengan yang dibutuhkan, tanpa harus terjebak pada informasi negatif,” urai Agustina dalam keterangan pers yang diterima Minggu (19/9) malam.

Erni menyebutkan, PISA merupakan pusat informasi dengan fokus pada penyediaan informasi terintegrasi (informasi, tempat bermain, tempat peningkatan kreativitas, tempat konsultasi) yang dibutuhkan oleh anak-anak. Tempat itu dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak. 

Apalagi, di tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini, anak-anak tetap harus bisa mengakses informasi yang layak dan terhindar dari konten-konten negatif. Oleh karena itu pembentukan layanan PISA di daerah menjadi sebuah kebutuhan.

Ia menambahkan, selama ini informasi anak banyak diakes melalui handphone mereka, melalui gawai, televisi yang memang sulit bagi kita untuk mengontrol. Akibatnya, anak bisa terpapar oleh informasi-informasi yang tidak sesuai usianya. Walaupun tidak dimaksudkan untuk mencari informasi yang negatif, tapi tanpa disengaja anak bisa mendapat informasi yang mengandung unsur-unsur kekerasan, pornografi, maupun radikalisme.

“Maka, perlu strategi lain agar anak bisa mendapatkan informasi yang lebih layak,” tambah Erni. 

Dia berharap upaya-upaya pengembangan PISA terus direplikasi oleh berbagai pihak sehingga makin banyak anak-anak mempunyai pilihan dalam mengakses informasi. Sinergi mulai dari dari pusat, hingga provinsi, kabupaten, sampai di tingkat masyarakat menjadi sangat penting agar cita-cita untuk memberikan informasi yang layak bagi anak bisa terwujud.

Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan, Adin Bondar mengatakan, PISA dapat mendukung terciptanya masyarakat literasi. Sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. 

Menurut dia, melalui literasi, anak akan memiliki kemampuan untuk mengasah kepekaan, tanggung jawab sosial, juga membangun kepedulian, kreativitas, inovasi, dan meningkatkan keterampilan sosial anak.

“Inilah yang akan kita kembangkan dengan kolaborasi agar Pusat Informasi Sahabat Anak ini bisa kita jadikan sebagai program nasional yang terintegrasi di setiap kementerian lembaga dan pemerintah daerah,” jelas Adin.

Dia menambahkan peran perpustakaan strategis dalam mewujudkan layanan informasi layak anak. Undang-Undang 43 Tahun 2007 menyebut perpustakaan merupakan hak masyarakat sehingga pemerintah wajib menyelenggarakan dan memenuhi semua kebutuhan informasi dan pengetahuan masyarakat, termasuk bagi anak-anak. 

Perpustakaan harus mampu mendorong inovasi dan kreativitas, menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat kebudayaan melalui konten-konten literasi yang ada.

Ketiga unsur ini perlu ditingkatkan, lanjut dia. Sementara PISA, tak hanya untuk mengembangkan dan menghadirkan informasi layak anak. Namun, PISA menjadi pusat pertumbuhan anak-anak kita di Indonesia. Serta transfer budaya agar mereka memiliki karakter yang kuat, tambah Adin.

Untuk itu, Adin mendorong seluruh daerah dapat mendukung dan mengembangkan PISA melalui perpustakaan. Serta, bekerja sama dengan perpustakaan dalam pengembangan yang berkelanjutan terutama untuk konten maupun informasi-informasi yang dibutuhkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar