08 November 2025
08:39 WIB
KPK Tangkap 13 Orang Dalam OTT Bupati Ponorogo
OTT Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko selang empat hari selang tindakan serupa KPK pada Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko, ANTARA/HO-Prastyo/aa.
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 13 orang saat operasi tangkap tangan (OTT) terkait Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko.
"Tim berhasil mengamankan 13 orang," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (8/11).
Budi mengatakan bahwa 13 orang tersebut merupakan hasil rangkaian OTT tim KPK hingga Jumat (7/11) malam.
Sebelumnya, pada Jumat, 7 November 2025, KPK mengonfirmasi adanya OTT dengan menangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
KPK menjelaskan OTT tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Kegiatan OTT di Ponorogo tersebut merupakan yang ketujuh dilakukan KPK sepanjang tahun 2025. OTT kali ini terjadi selang empat hari setelah Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring OTT KPK pada Senin (3/11).
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko adalah politisi dari PDI Perjuangan. Dia lahir di Desa Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, pada 26 Februari 1971.
Sebelum menjabat sebagai bupati, dia pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur selama dua periode, yakni 2009–2014 dan 2014–2019.
Kemudian, dia mencalonkan diri sebagai Bupati Ponorogo dan baru berhasil pada Pilkada 2020, berpasangan dengan Lisdyarita sebagai wakilnya dan dilantik pada 26 Februari 2021.
Dia memperjuangkan pelestarian budaya Reog Ponorogo hingga diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
Sugiri Sancoko dan Lisdyarita kembali melanjutkan kepemimpinannya setelah dilantik pada 13 Agustus 2025 untuk periode kedua 2025–2030.