09 Oktober 2024
15:54 WIB
KPK Sarankan Tagih Tunggakan MXGP Samota 2022
KPK sarankan pemda tegas untuk tagih tunggakan Rp407 juta dari penyelenggara PT SEG yang diduga putra pejabat Pemda NTB.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi lintasan MXGP Samota, NTB tahun 2022. kemenparekraf.go.id.
MATARAM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atensi adanya tunggakan pajak pelaksanaan acara Motocross Grand Prix (MXGP) Samota tahun 2022 di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan nilai Rp407 juta.
Ketua Satuan Tugas Koordinator Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria di Mataram, Rabu (9/10) meminta, pemerintah daerah untuk segera menagih pihak pelaksana acara, yakni PT Samota Enduro Gemilang (SEG) agar melunasi pajak tersebut.
"Daripada tidak kelar-kelar, kami sarankan pemda surati saja (penagihan pajak) SEG," kata Dian dikutip dari Antara.
Dalam pelaksanaan ajang balap motor kelas internasional tersebut, Dian memaparkan, sudah mengetahui para pihak yang terlibat, termasuk pemilik saham dari PT SEG selaku pelaksana acara.
"Saya tahu siapa pemilik sahamnya, tetapi kita kerja ya lurus-lurus saja. Karena perusahaan tidak kunjung menuntaskan pajak, ini harus diselesaikan," ujar dia.
MXGP Samota tahun 2022 merupakan pelaksanaan perdana dari acara balap motor kelas internasional di Kabupaten Sumbawa.
Pada tahun kedua pelaksanaan, yakni tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melihat dampak pelaksanaan acara memberikan banyak hal positif bagi kemajuan ekonomi dan pariwisata sehingga memutuskan untuk membeli lahan tersebut.
Pemkab Sumbawa membeli lahan yang menjadi lokasi pelaksanaan MXGP Samota dengan luas 70 hektare senilai Rp52 miliar.
Muncul dugaan pidana dalam proses pembelian itu terkait gratifikasi. Persoalan tersebut kini sedang dalam proses penyelidikan Kejaksaan Tinggi NTB.
Dari rangkaian penyelidikan, sejumlah pihak telah dimintai keterangan, mulai dari pejabat daerah sampai pada pemilik lahan.
Dari informasi yang beredar, PT SEG diduga milik putra atau anak dari Gubernur NTB Zulkieflimansyah, yaitu Muhammad Iksan Zulkiflimansyah sebagai Direktur Utama. Kemudian, Nafilah sebagai Head of General, Adila Prawesti Suseno sebagai Head of Administration, dan Muhammad Raehan Fadillah ifdial sebagai Head of Marketing Departemen.