11 Agustus 2025
17:32 WIB
KPAI Minta Pemerintah Blokir Roblox
KPAI mengingatkan pemerintah punya wewenang atau mandat untuk memblokir atau memutus akses game online Roblox jika terbukti melanggar undang-undang
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi anak bermain game online Roblox. Shutterstock/DenPhotos.
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah blokir gim daring Roblox jika terbukti melanggar hak anak sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE.
"Pemerintah punya wewenang atau mandat untuk memblokir atau memutus akses gim online Roblox jika pengelola gim tersebut terbukti melanggar undang-undang sebagai penyelenggaraan sistem elektronik (PSE)," kata Komisioner KPAI Pengampu Subklaster Anak Korban Pornografi dan Cyber, Kawiyan, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (11/8).
Kawiyan menjelaskan setiap platform digital atau sistem elektronik (PSE) termasuk gim Roblox, punya kewajiban untuk memberikan pelindungan kepada anak yang mengakses atau menggunakan produk, fitur atau layanan PSE. Kewajiban tersebut tertuang dalam Pasal 16A UU ITE.
Ayat 1 Pasal 16A menyebutkan, PSE wajib memberikan pelindungan bagi anak yang menggunakan atau mengakses sistem elektronik, dan ayat 2 berbunyi, pelindungan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan mengenai produk, layanan, dan fitur yang dikembangkan oleh PSE.
Lalu, ayat 3 menyatakan, dalam memberikan produk, layanan, dan fitur bagi anak, PSE wajib menerapkan sistem teknologi dan langkah teknis operasional untuk memberikan pelindungan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari tahap pengembangan sampai tahap PSE'.
Ayat 4 berbunyi, dalam memberikan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PSE wajib menyediakan informasi mengenai batasan minimum usia anak yang dapat menggunakan produk dan layanannya, mekanisme verifikasi pengguna anak, dan mekanisme pelaporan penyalahgunaan produk, layanan, dan fitur yang melanggar atau berpotensi melanggar hak anak.

Dengan demikian, menurut dia, jika ada PSE yang benar-benar melakukan pelanggaran dengan mengabaikan Pasal 16A dan berakibat pada terlanggarnya hak-hak anak dan menjadikan anak sebagai korban (kekerasan, adiksi atau kecanduan, perjudian online, pornografi, eksploitasi online, dan sebagainya), maka pemerintah dapat memblokir atau memutus akses secara permanen PSE tersebut.
"Kalau Roblox juga melanggar ketentuan tersebut, pemerintah harus memblokirnya," ucap Kawiyan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebelumnya juga melarang anak-anak bermain Roblox karena dinilai mengandung unsur kekerasan.
Menurutnya, anak-anak cenderung meniru adegan dalam gim, termasuk kekerasan yang mereka anggap hal biasa.
Mu'ti juga menilai kecanduan bermain gim menurunkan aktivitas fisik serta mempengaruhi perkembangan motorik dan emosional. Ia mendorong orang tua mengarahkan anak ke konten edukatif.