c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

22 November 2024

14:48 WIB

Kompolnas Desak Polri Ungkap Pemicu Perwira Polisi Tembak Rekannya

Perwira polisi Polres Solok tembak sesama perwira di institusi sama menyebabkan korban tewas.

Penulis: James Fernando

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kompolnas Desak Polri Ungkap Pemicu Perwira Polisi Tembak Rekannya</p>
<p>Kompolnas Desak Polri Ungkap Pemicu Perwira Polisi Tembak Rekannya</p>

Ilustrasi penembakan. Shutterstock.

JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri untuk mengungkap secara gamblang dibalik penembakan perwira polisi yang menewaskan sesama perwira di Polres Solok. 

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanyo Anshari, tewas akibat ditembak kepalanya oleh Kabag Ops Polres yang sama, AKP Dadang Iskandar setelah menangkap pelaku tambang galian C.  

Anggota Kompolnas, Mochammad Choirul Anam mengatakan, jajaran Polda Sumatra Barat harus mengungkap latar belakang peristiwa ini bisa terjadi. Sebab, berdasarkan informasi yang diperolehnya, AKP Ulil tengah melakukan tugas dan fungsinya sebagai reserse untuk kasus tertentu.

"Oleh karenanya apakah ini ya latar belakang ini dengan korban meninggal sedang melakukan tugas dan ditembak oleh petugas lain," kata Anam, di Jakarta, Jumat (22/11).

Kompolnas menilai kasus ini tidak hanya terkait dengan adanya korban meninggal dunia yang dilakukan petugas lain. Meskipun memang betul ini terkait korban yang sedang melakukan penegakan hukum, peristiwa tersebut bisa dilihat sebagai suatu tindak obstruction of justice oleh pelaku.

”Harus dibuka, tidak hanya terkait pelaku yang menembak, tetapi apakah ada latar belakang yang lebih jauh dan aktor yang lebih jauh. Kami mendukung teman-teman di polda untuk melakukan tugasnya dengan maksimal, profesional, dan transparan,” tambah Anam.

Karena itu, Kompolnas memberikan atensi mendalam terkait dengan kasus ini. Dia juga mendesak Polda Sumbar harus bekerja serius mengungkap persoalan yang melatari sampai peristiwa penembakan ini bisa terjadi.

”Yang tidak kalah penting adalah latar belakang secara komprehensif juga harus ditelusuri. Karena, informasi awal yang kami dapat Kasat Reskrim ini sedang melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai reserse untuk masalah tertentu,” tambah Anam.

Kapolres Solok Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Arief Mukti menjelaskan, peristiwa ini bermula saat Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang galian C. Saat menuju Markas Polres Solok Selatan, Kasat Reskrim mendapat telepon dari Kabag Ops terkait dengan penangkapan pelaku tambang tersebut.

Saat tersangka tambang telah berada di ruang reskrim, penyidik pun langsung memeriksanya. Akan tetapi selang beberapa waktu, personel yang sedang berada di dalam ruangan mendengar bunyi tembakan dari luar.

Saat para personel keluar untuk mencari sumber suara, mereka melihat Kepala Satreskrim tertembak dan sudah tidak bergerak. Dia mendapatkan dua tembakan di bagian kepala yakni pelipis kanan dan pipi kanan.

Pada saat bersamaan, personel tersebut melihat mobil yang dikendarai Kabag Ops Polres setempat meninggalkan lokasi kejadian.  

"Kabag Ops menggunakan mobil dinas Isuzu Dmax dengan noor plat 3-46," kata Arief.

Kabag Ops diduga menggunakan senjata api pendek jenis pistol HS: 260139. Adapun dugaan motifnya karena tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan Satreskrim Polres Solok Selatan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar