KLHK Awasi Lokasi Penyumbang Polusi Udara

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja secara intensif di lapangan terindikasi penyebab polusi udara. KLHK melakukan pengawasan, hingga penghentian kegiatan sampai penyegelan terhadap perusahaan yang terindikasi mencemarkan polusi udara di Jabodetabek.

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Rasio Ridho Sani memberi contoh, ada enam tim yang melakukan pengawasan di stockpile atau tempat penampungan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) maupun boiler. 

”Pengawasan dilakukan dua lokasi untuk stockpile, yakni di Marunda, Jakarta Utara dan Cakung, Jakarta Timur,” terang jelas Ketua Satgas ini dalam konferensi pers di gedung KLHK, Jakarta, Rabu (23/8).

Selain itu, pengawasan dilakukan terhadap kegiatan peleburan baja ataupun logam. Satgas melakukan pengawasan di PT Master Steel-PT Indonesia Voda Steel.

Satgas juga melakukan pengawasan ke dua industri kertas yang menggunakan batubara untuk boilernya. Yaitu, PT Aspek Kumbong di Bogor dan juga PT Pindo Deli di Bekasi. Pengawasan juga dilakukan terhadap pabrik semen PT Jui Shin.

“Dari pengawasan stockpile PT Maju Bersama Sejahtera di kawasan Cakung, tim menghentikan kegiatan dan penyegelan,” jelas dia.

Rasio menambahkan, satgas telah melakukan tindakan penghentian kegiatan di PT Indo Deli 3, di Karawang, Jawa Barat karena penimbunan limbah. 

“Kalau ada angin dia akan terbang, akan menimbulkan pencemaran debu. Karena yang jadi persoalan saat ini, yang jadi concern publik adalah partikel PM 2,5-nya,” ucap Rasio.

Satgas juga telah menghentikan kegiatan salah satu pabrik pembuatan arang pembakaran terbuka di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Dia jelaskan, pembakaran terbuka menjadi salah satu sumber penyebab polusi di Jabodetabek

"Tim kami masih bekerja. Ada beberapa target-target lain. Pembakaran terbuka akan segera kami lakukan tindakan," tegas dia.