16 Juli 2024
17:59 WIB
KIKA Kecam Pernyataan Rektor Unair Terkait Etika Berpendapat ASN PTN
KIKA mengingatkan, setiap warga negara dijamin Konstitusi dalam menyampaikan pendapatnya, termasuk para ASN di Perguruan Tinggi Negeri maupun non-ASN di Perguruan Tinggi Swasta
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
Foto ilustrasi seorang dosen mengajar di kelas. Shutterstock/dok
JAKARTA - Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) mengecam pernyataan Rektor Universitas Airlangga (Unair), Mohammad Nasih tentang etika berpendapat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di perguruan tinggi negeri (PTN). Pernyataan itu dikeluarkan Nasih setelah mengembalikan jabatan Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Selasa (9/7).
"Pernyataan ini adalah bentuk ancaman pembatasan kebebasan akademik bagi ASN di PTN," terang KIKA melalui pernyataan tertulis, Selasa (16/7).
KIKA menjelaskan, pernyataan itu seolah mengharamkan ASN untuk mengkritik. ASN juga seperti harus taat kepada pimpinannya dan dianggap berbahaya jika bicara sembarangan.
Padahal, KIKA mengatakan setiap warga negara dijamin Konstitusi dalam menyampaikan pendapatnya, termasuk para ASN di PTN maupun non-ASN di perguruan tinggi swasta (PTS).
KIKA menilai mengharamkan kritik sama dengan menolak peradaban. Pasalnya, pengetahuan tidak akan berkembang tanpa adanya kritik.
Selain itu, KIKA menyebut ASN diupah dari pajak rakyat. Jadi, ketaatan ASN adalah kepada rakyat sebagai pembayar upahnya, bukan kepada pimpinan atau presiden sekalipun.
Oleh karena itu, KIKA meminta negara untuk hadir memastikan kebebasan akademik bagi ASN di PTN. Seluruh ASN di PTN juga diminta bersolidaritas agar lebih kuat menghadapi berbagai ancaman kebebasan akademik.
Sebelumnya, Mohammad Nasih memberhentikan Budi Santoso secara sepihak dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair. Pemberhentian ini diduga akibat kritik Budi terhadap kebijakan pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.
Pada 9 Juli, Nasih mengumumkan pembatalan pemberhentian Budi. Mulai 10 Juli, Budi kembali berkantor sebagai Dekan FK Unair.
"Kami bisa paham apa yang disampaikan Prof. Bus (Budi Santoso). Karena ada alasan bagi kami untuk mengangkat beliau sebagai dekan, ya kami angkat kembali," ujar Nasih seperti diberitakan Antara, Selasa (9/7).