c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

NASIONAL

25 Oktober 2021

11:49 WIB

Ketersediaan Lapangan Kerja Hambat Indonesia Maju

Harus ada lapangan kerja besar. Jangan takut risiko berusaha

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

Ketersediaan Lapangan Kerja Hambat Indonesia Maju
Ketersediaan Lapangan Kerja Hambat Indonesia Maju
Ilustrasi bursa kerja. ANTARA

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan, ketersediaan lapangan kerja masih menjadi hambatan untuk mencapai Indonesia Maju.

Menurut Muhadjir, salah satunya adalah menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya untuk seluruh angkatan kerja produktif. Terlebih, kunci untuk mewujudkan negara maju adalah sumber daya manusia (SDM) unggul, berdaya saing, dan berkualitas. Juga, memiliki penghasilan yang mencukupi melalui tersedianya lapangan kerja yang disesuaikan dengan jumlah angkatan kerja.

“Saat ini masih banyak tantangan yang harus diselesaikan pemerintah demi Indonesia Maju, sehingga butuh kerja keras dan kolaborasi banyak pihak untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Muhadjir dalam keterangan pers yang diterima, Senin (25/10).

Muhadjir menyebutkan, bukanlah hal yang mustahil untuk meraih cita-cita Indonesia Maju. Apalagi saat ini era bonus demografi yang tengah berjalan dan puncaknya akan tercapai pada 2030–2040. 

Berdasarkan Data BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2020 jumlahnya 270,20 juta jiwa. Dari jumlah itu, jumlah angkatan kerja produktif sebanyak 140 juta jiwa.

Muhadjir mengatakan, apabila lapangan kerja tidak berhasil disiapkan, maka yang akan terjadi kemudian adalah musibah demografi. Jadi, tantangan saat ini adalah menyiapkan lapangan kerja sebesar-besarnya. 

Jika penduduk produktif ini tidak disiapkan lapangan kerja yang jumlahnya relatif sama dan kualifikasi yang sama, maka yang dipanen bukan bonus demografi tetapi musibah demografi.

"Karena akan terjadi angka pengangguran yang meledak, dan setelah bonus demografi ini akan jadi ageing society," tegas Muhadjir.

Selain itu, Indonesia akan gagal menjadi negara maju dan akan terjebak menjadi negara berpendapatan menengah atau middle income trap jika masalah ketersediaan lapangan pekerjaan tidak teratasi. Karena itu, perlu kerja keras untuk menciptakan lapangan kerja besar-besaran di Indonesia. 

Muhadjir mendorong agar para lulusan kampus bukan hanya menjadi pencari kerja saja. Tetapi, bisa menjadi pelopor lapangan pekerjaan.

“Saya kira lulusan perguruan tinggi harus mampu menciptakan solusi untuk mengatasi kemungkinan ancaman kelangkaan lapangan kerja ketika kita menghadapi limpahan angkatan kerja yang begitu besar,” terang Muhadjir.

Menko PMK menambahkan, perguruan tinggi harus mampu memberi dorongan agar para lulusan juga memiliki keberanian untuk memasuki dunia usaha. Baik usaha berskala kecil, mikro, menengah, industri kreatif, sampai bisnis start-up. 

Menurut Muhadjir, kalau lulusan perguruan tinggi hanya mengandalkan industri sebagai pencari kerja maka lapangan pekerjaan di Indonesia tidak akan bisa bertambah sesuai dengan jumlah lulusan yang ada tiap tahunnya.

“Jangan takut mengambil risiko. Jadilah kalian semua 'risk taker', pengambil risiko. Siapa yang bisa memanfaatkan peluang maka dia akan menjadi pemenang,” tutup Muhadjir.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar