c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

21 Mei 2025

21:00 WIB

Kementerian Imipas Yakin Cara Ini Atasi Peredaran HP Dan Sajam Di Lapas

Anggota DPR Prana Putra Sohe mengusulkan narapidana mengenakan gelang, sehingga keberadaannya selalu bisa terdeteksi selama di lapas atau rutan 

Penulis: Gisesya Ranggawari

<p>Kementerian Imipas Yakin Cara Ini Atasi Peredaran HP Dan Sajam Di Lapas</p>
<p>Kementerian Imipas Yakin Cara Ini Atasi Peredaran HP Dan Sajam Di Lapas</p>

Ilustrasi warga binaan. Antara Foto/Auliya Rahman


JAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Brigjen Pol. Mashudi mengungkapkan, berdasarkan hasil razia di lapas dan rutan pada bulan November 2024 sampai Mei 2025 masih ditemukan peredaran barang terlarang.

Ia menyampaikan, pada razia dan penggeledahan periode tersebut ditemukan 1.115 unit handphone, 2.291 unit alat elektronik seperti laptop dan lainnya serta 2.880 unit senjata tajam (sajam).

"Kami terus berkomitmen untuk memberantas peredaran barang terlarang dalam rutan dan lapas di seluruh Indonesia," kata Mashudi di Ruang Rapat Komisi XIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/5).

Ia menjelaskan, sebagai langkah nyata, maka penggeledahan dilakukan secara rutin setiap pekan. Menurutnya, hal ini bisa mengurangi peredaran barang terlarang di Lapas dan Rutan.

"Upaya nyata kami dilakukan dengan penggeledahan secara rutin dan menyeluruh sebagai bagian dari langkah preventif," tegas Mashudi.

Sementara itu, Anggota Komisi XIII DPR RI, Prana Putra Sohe, mengaku heran barang-barang tersebut bisa masuk ke dalam lapas dan rutan. Ia menduga ada kelalaian dalam penjagaan dan kurang ketatnya deteksi di pintu masuk.

"Banyak lapas metal detector-nya rusak kemudian x-ray rusak, semua rusak, mungkin CCTV juga rusak," cetus Prana.

Ia menilai, jika ingin ada reformasi menyeluruh dalam sistem pemasyarakatan, maka diperlukan langkah yang extraordinary. Untuk itu, dia menyarankan pemerintah agar mulai mengkaji kemungkinan menggunakan teknologi di dalam lapas dan rutan.

Politikus PKB ini mengusulkan agar penjagaan diperketat dengan tambahan teknologi seperti warning system, alarm, alat keamanan canggih, sampai CCTV yang langsung dimonitor oleh petugas setiap detiknya. 

Bahkan, dia menilai narapidana perlu mengenakan gelang yang bisa mendeteksi keberadaan sampai tingkah lakunya selama di lapas dan rutan.

"Jangan tanggung kalau mau reformasi, kalau tanggung gini terulang terus. Kalau kita mengandalkan manusia saja enggak mungkin selalu benar, pasti punya salah. Untuk mengurangi tingkat kesalahan manusia, maka diganti dengan teknologi," tutur Prana.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar