11 September 2025
11:18 WIB
Kemensos Data Warga Bali Korban Banjir
Kemensos data warga Bali korban banjir dan ada empat korban meninggal tersapu banjir.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Personel Polri mengevakuasi warga yang terdampak akibat banjir di Bali. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri).
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus mendata warga terdampak banjir di sejumlah wilayah di Bali. Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kemensos, terdapat empat orang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Mereka adalah Ni Wayan Lenyod (56), Nadira (48), Ni Wayan Puspa (83), dan Dede Rio (20).
"Jumlah warga terdampak masih dalam proses pendataan," ujar Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, melalui keterangan tertulis, Kamis (11/9).
Selain itu, lanjut dia, lima orang lainnya yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian. Mereka adalah Ni Wayan Werni (70), Ni Ketut Merta Perempuan (63), Maimun (82), Tasnim Ibrahim (43), dan Farwah Husein (25).
Di samping itu, Gus Ipul menyampaikan kementeriannya melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk verifikasi dan validasi data korban meninggal serta korban luka. Hal itu dibutuhkan untuk penyaluran bantuan santunan melalui ahli waris.
Baca juga: Bali Kini Status Darurat Bencana Akibat Banjir
Dia juga berkata, Kemensos menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak banjir. Bantuan ini didistribusikan melalui gudang Sentra Paramita Mataram dan Gudang Dinas Sosial Provinsi Bali ke Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Gianyar.
Bantuan dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Bali meliputi selimut dan kasur masing-masing 500 lembar, family kit 600 paket, dan sandang untuk orang dewasa sebanyak 300 paket. Sementara itu, bantuan dari Gudang Sentra Paramita Mataram terdiri dari 2.000 paket makanan siap saji, 318 kids ware, 87 family kit, 497 kasur, 568 tenda gulung, dan 48 unit tenda portabel untuk keluarga.
Selain itu, Gus Ipul menyampaikan pihak berwenang sudah mendirikan dapur umum di Kantor Desa Kusamba Klungkung untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak banjir.
"Teman-teman Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan tim PSKBA sudah turun untuk penanganan," pungkas Gus Ipul.
Sebelumnya, Kota Denpasar diguyur hujan sejak Selasa (9/9) pagi. Hal ini membuat tembok pembatas sungai utama yang membelah Kota Denpasar, Bali, jebol pada Rabu (10/9) sekitar pukul 03.00 WITA.
Banjir pun merendam sejumlah wilayah di Denpasar yaitu Kesiman Kertalangu, Padangsambian Kaja, Pura Demak, Panjer, Pemogan, Sidakarya, dan Pasar Kumbasari. Di wilayah Gianyar dan Karangasem, turut terjadi banjir dengan ketinggian dua meter yang merendam rumah dan kendaraan.