22 September 2021
19:09 WIB
Penulis: Seruni Rara Jingga
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Mahendra Siregar menyampaikan, ada tiga isu yang masih menjadi tantangan dunia global hingga tahun 2022. Mahendra menyebut, isu pertama berkaitan dengan penanganan pandemi covid-19 dan isu perubahan iklim.
"Isu kesehatan dan perubahan iklim masih dan akan mewarnai agenda global saat ini dan setidaknya akan tetap menjadi prioritas dan fokus hingga tahun 2022 mendatang," kata Mahendra dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR yang dipantau secara virtual, Rabu (22/9).
Mahendra menjelaskan, berbagai pertemuan tingkat tinggi telah dan sedang digelar baik di dalam dan di luar kerangka Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat untuk membahas penanganan pandemi covid-19 dan perubahan iklim.
Amerika Serikat, disebutkan Mahendra, juga menggagas adanya dua pertemuan tingkat global untuk mendukung upaya dunia dalam mengatasi kedua masalah ini.
"Meeting of major economies yang dilakukan pada 17 September lalu, mengupayakan fokus global menangani isu energi yang berdampak pada perubahan iklim. Dan pertemuan lainnya, yakni covid-19 Summit, dilakukan pada malam ini untuk membahas upaya dunia mengatasi pandemi," jelas dia.
Isu kedua, sambung Mahendra, terkait pembentukan caretaker government atau pemerintahan sementara di Afghanistan. Mahendra mengungkapkan, banyak negara di dunia pesimis terhadap pembentukan pemerintahan di Afghanistan tersebut.
"Menyikapi caretaker government, banyak pihak menyampaikan sikap pesimisme terhadap pemerintahan baru di Afghanistan," kata Mahendra.
Namun, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia masih akan menunggu Pemerintahan Afghanistan yang permanen. Kemenlu juga akan terus menyuarakan harapan yang besar atas adanya perubahan di Afghanistan.
"Perkembangan di Afghanistan kami yakini masih akan terus menjadi tantangan yang dihadapi dunia tahun 2022," ucap dia.
Isu yang ketiga, lanjut Mahendra, adalah pengumuman pembentukan Enhanced Trilateral Security Partnership atau dikenal dengan AUKUS antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat pada 15 September 2021.
Mahendra mengatakan, banyak pihak yang melihat pengumuman ini sebagai manifestasi rivalitas antara Amerika dan RRT di kawasan Indo-Pasifik.
"Hal ini juga diprediksi akan terus mewarnai situasi kawasan Indo-Pasifik tahun 2022," pungkas Mahendra.