22 September 2021
14:56 WIB
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR, Krisantus Kurniawan mengaku telah menerima informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal tiap hari di Serawak, Malaysia karena covid-19.
Dia mencurigai, ada sebab lain yang menyebabkan kematian WNI di Serawak setiap hari. Maka dari itu, ia meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menelusuri informasi tersebut secara detail serta menelusuri penyebab kematian para WNI yang mayoritas warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya pikir tidak mungkin meninggal karena covid-19 setiap hari. Jadi Kemenlu perlu melakukan cross-check karena ada dugaan hal lain menurut saya sebagai penyebabnya," ujar Krisantus dalam rapat bersama Kemenlu, Rabu (22/9) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Ia menambahkan, bila benar mayoritas WNI korban meninggal dari NTT dan NTB, hal ini menambah kecurigaan. Karena menurut dia, fisik orang timur Indonesia lebih prima.
"Fisik orang timur Indonesia itu lebih kuat-kuat kan, jadi menurut saya aneh jika setiap hari meninggal karena sakit," imbuh Politisi PDI Perjuangan ini (PDIP).
Kemenlu sendiri telah menganggarkan dana sebesar Rp147 miliar untuk perlindungan WNI di luar negeri. Namun, sebagian WNI di luar negeri masih banyak yang mengeluh bahwa negara, dalam hal ini Kemenlu belum hadir untuk memberi perhatian lebih.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem, Hasbi Anshory mengungkapkan, dirinya masih banyak menerima keluhan minimnya perhatian dari negara terhadap WNI di luar negeri. Mayoritas keluhan tersebut hadir dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) khususnya yang bekerja di Malaysia.
"Anggarannya sudah ada, tapi model perlindungannya seperti apa? Karena sampai saat ini saya masih banyak menerima keluhan, mohon maaf banyak yang tidak merasa keberpihakan negara kepada mereka (TKI)," papar Hasbi.
Ke depannya, ia meminta Kemenlu membuat model perlindungan WNI di luar negeri secara detail. Menurutnya, tidak perlu membedakan status WNI di luar negeri, baik TKI ilegal maupun WNI overstay atau WNI yang tidak memiliki izin tinggal karena visa habis.
"Negara harus hadir, strateginya seperti apa modelnya bagaimana. WNI atau TKI di luar negeri jangan dibiarkan begitu saja," tutur Hasbi.