c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

19 September 2024

11:46 WIB

Kemenkumham Tegaskan Dukung Timnas Lewat Proses Naturalisasi

Satu hal yang menjadi target dari pemerintah saat ini adalah memperbaiki prestasi timnas. Melakukan naturalisasi pun dinilai sebagai cara yang terhormat

<p>Kemenkumham Tegaskan Dukung Timnas Lewat Proses Naturalisasi</p>
<p>Kemenkumham Tegaskan Dukung Timnas Lewat Proses Naturalisasi</p>

Foto Erick Thohir bersama Pemain Naturalisasi. Paling Kiri (Jens Raven), sebelah paling kiri (Calvin Verdonk), sebelah dua dari paling kiri (Erick Thohir), paling kanan (Maarten Paes). Instagram/erickthohir

JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menegaskan, Kementerian Hukum dan HAM akan terus mendukung tim nasional Indonesia melenggang ke Piala Dunia 2026. Salah satunya lewat proses naturalisasi atlet asing.

“Mudah-mudahan dengan dukungan yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM, terutama terkait dengan naturalisasi ini, akan bisa memberikan kontribusi nyata dalam upaya meloloskan timnas kita ke Piala Dunia 2026,” ujar Supratman dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (19/9).

Supratman berharap agar dukungan yang diberikan kepada timnas dapat mengangkat nama baik Republik Indonesia, di kancah internasional, khususnya di cabang sepak bola. “Pemerintah, khususnya dari Kementerian Hukum dan HAM, akan terus memberikan dukungan bagi kemajuan olahraga kita di Indonesia,” kata Supratman.

Lebih lanjut, ketika menanggapi soal banyaknya pemain naturalisasi di timnas Indonesia, Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatakan, satu hal yang menjadi target dari pemerintah saat ini adalah memperbaiki prestasi timnas. Melakukan naturalisasi pun, lanjut dia, merupakan cara yang terhormat.

“Aturan FIFA menjelaskan, setiap negara boleh menaturalisasi semua pemain,” ujar Erick.

Dia juga menekankan bahwasanya bukan hanya Indonesia yang melakukan naturalisasi. Erick merujuk pada timnas negara lain yang juga melakukan naturalisasi. “Timnas Belanda itu banyak keturunan Suriname, timnas Prancis juga banyak dari negara koloni mereka,” kata dia.

Pada Selasa (17/9), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo serta Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas, melakukan rapat di Komisi III DPR RI untuk naturalisasi pesepakbola Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Hasilnya, Komisi III DPR setuju agar kedua nama tersebut menjadi WNI.

"Kami telah mendengarkan pertimbangan Menpora terhadap dua atlet Eliano Reijnders dan Mees Hilgers. Kepada Pak Menpora, mungkin semua data telah diperiksa dan sudah clear. Semua setuju, ya," kata Pimpinan Rapat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh bersama Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir.


Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Supratman Andi Agtas (kanan) bersama Ketum PSSI Erick Thohir (kiri) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kantor Kemenkumham, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto 

Darah Indonesia
Selanjutnya, pembicaraan soal naturalisasi Mees dan Eliano akan dilakukan di Komisi X DPR RI. Sejurus kemudian, Komisi X DPR RI menyetujui untuk merekomendasi kewarganegaraan kepada dua calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Komisi X DPR RI sendiri mengadakan Rapat Kerja dengan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo (Dito Ariotedjo) yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/9).

Pada agenda ini perwakilan PSSI yang hadir yakni Sekjen Yunus Nusi beserta anggota Komite Eksekutif Vivin Cahyani Sungkono. Eliano Reijnders juga hadir mengikuti Rapat Kerja ini lewat zoom.

"Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi kewarganegaraan RI atas nama Saudara Eliano Reijnders dan Mees Hilgers, dengan catatan penetapan Kewarganegaraan RI ditetapkan oleh instansi yang berwenang ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya Rapat Kerja hari ini akan disampaikan pada Rapat Paripurna DPR RI untuk diambil keputusan," kata Hetifah Sjaifudian.

Sementara itu, Menpora mengucapkan terima kasih kepada Komisi X DPR RI yang mendukung dan menyetujui permohonan perpindahan kewarganegaraan Mess dan Eliano. "Terima kasih atas dukungan dan persetujuan dari Komisi X DPR RI dalam proses permohonan kewarganegaraan," kata Menpora, Dito Ariotedjo.

"Pemain-pemain yang kami proses 100% memiliki darah Indonesia. Ini agar peringkat Indonesia di FIFA bisa tembus 100. Terkait pembibitan usia muda tidak perlu diragukan. Karena saat ini banyak sekali kompetisi dari U-7 sampai U-12," tambahnya.

Mess Hilgers saat ini bermain di FC Twente, Belanda dan kelahiran 13 Mei 2001, sedangkan Eliano Reijnders bermain di PEC Zwolle, Belanda, kelahiran 23 Oktober 2000. Sekjen PSSI, Yunus Nusi bersyukur atas persetujuan rekomendasi proses naturalisasi yang diberikan Komisi III dan Komisi X kepada Mess Hilgers dan Eliano Reijnders.

"Mewakili Ketua Umum PSSI (Erick Thohir) kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Komisi X dan Komisi III DPR RI yang telah memberikan rekomendasi proses naturalisasi yang diberikan kepada Mess Hilgers dan Eliano Reijnders tentunya dukungan untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Semoga dalam waktu dekat mereka bisa debut bersama timnas Indonesia,'' kata Yunus Nusi.

Nantinya, ketika disepakati di Komisi X, maka DPR RI akan membawa hal itu ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi keputusan DPR RI. Setelah itu, barulah nama mereka dapat diantar ke meja Presiden Joko Widodo.

Jika Presiden sepakat, akan dikeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) soal kewarganegaraan Eliano dan Mees. Semua prosesnya diakhiri dengan pengucapan sumpah serta pembuatan kartu tanda penduduk (KTP).

Timnas Indonesia sendiri, dalam waktu dekat akan menjalani dua pertandingan lanjutan Ronde Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang. Skuad Garuda akan bertandang ke Bahrain (10 Oktober) dan China (15 Oktober).

36 Atlet Asing
Sekadar catatan. Sebelumnya, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM RI Cahyo R. Muzhar menuturkan, ada 36 atlet asing yang telah dinaturalisasi dalam kurun waktu 2010 hingga 2024 guna mendukung olahraga Tanah Air.

"Jumlah atlet asing yang telah dinaturalisasi untuk kepentingan mendukung olahraga di Indonesia, jadi kalau menurut catatan kami yang kami miliki dari kurun waktu 2010 sampai dengan 2024 ada 36 atlet," kata Cahyo awal Juni lalu.

Hal itu disampaikan-nya saat rapat kerja Komisi III DPR bersama Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan agenda pembahasan permohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia (naturalisasi) kepada dua atlet sepak bola keturunan Indonesia, yakni Jens Raven dan Calvin Ronald Verdonk.

Dia menyebut puluhan atlet asing yang telah dinaturalisasi tersebut, berasal dari berbagai negara serta berbagai cabang olahraga, di antaranya sepak bola dan basket "Dan negara-negara ada Belanda, Nigeria, Kamerun, AS (Amerika Serikat), Brasil, Kanada, Senegal, Nigeria," ucapnya.

Dia mengatakan, para atlet yang melakukan permohonan naturalisasi tersebut harus melepaskan kewarganegaraannya, sebab Indonesia tidak menganut asas dwi kewarganegaraan.

"Mereka harus melakukan renunciation dari citizenship (pelepasan kewarganegaraan) seperti halnya Amerika Serikat, jadi harus ada itu tuh, baru kemudian di renounce," ujarnya.

Berdasarkan catatan Kemenkumham, dia menuturkan para atlet tersebut belum ada yang kembali lagi menjadi warga negara asal atau menjadi warga negara lain. Dia mengatakan, para atlet tersebut, kemudian banyak menjadi pelatih di cabang olahraga yang digeluti-nya setelah masa aktifnya berakhir.

"Kalau masalah setelah ini mereka yang sudah tidak aktif lagi di dunia keolahragaan ya tentu itu data ada di Kemenpora. Kami juga sudah berapa kali koordinasi dengan Kemenpora dari mereka rata-rata kemudian dimanfaatkan untuk menjadi pelatih di cabang olahraga masing-masing tersebut," paparnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang menyebut, usai masa aktif para atlet naturalisasi tersebut berakhir, banyak yang kemudian yang menjadi pelatih.

"Biasanya kayak contohnya Gonzales (Cristian Gonzales) gitu, dia sekarang bermain di tim Liga 1, tapi kalau enggak salah kan sudah ketuaan jadi sekarang di asisten-asisten pelatih di tim-tim klub biasanya," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar