c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

19 Januari 2024

09:20 WIB

Kemenkes Terima Hibah Untuk Eliminasi AIDS

Eliminasi AIDS, TBC, dan malaria dengan nilai bantuan total Rp4,8 triliun.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

Kemenkes Terima Hibah Untuk Eliminasi AIDS
Kemenkes Terima Hibah Untuk Eliminasi AIDS
Ilustrasi HIV/AIDS. Anggota komunitas Jaringan Lintas Isu (JATI) menunjukkan pita merah saat berunjuk rasa memperingati Hari AIDS. Antara Foto/Ari Bowo Sucipto.

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima dana hibah US$309 juta dari The Global Fund to fight AIDS, Tuberculosis (TBC), & Malaria (GFATM). Dana setara Rp4,6 triliun untuk periode anggaran 2024-2026 itu digunakan untuk eliminasi penyakit HIV, TBC, dan malaria serta memperkuat sistem kesehatan (Resilient Sustainable System for Health (RSSH)).

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, terkait HIV, pada 2023 diperkirakan sekitar 540 ribu orang di Indonesia hidup dengan HIV. Sebanyak 68% di antaranya telah mengetahui status mereka. Sebanyak 62% dari yang mengetahui status menerima obat. Lalu, 38% di antaranya mengalami supresi virus.

Pada tahun yang sama, sebut Menkes, kasus malaria mencapai sekitar 380 ribu kasus. Sebanyak 76% kabupaten/kota di Indonesia dinyatakan bebas malaria dan 89% penduduk bermukim di daerah bebas malaria. Sedangkan, kasus TBC mencapai sekitar 1,06 juta kasus pada 2023.

"Sekarang yang saya kejar HIV karena HIV yang tidak bagus, malaria bagus. Sebanyak 318 kabupaten/kota tereliminasi malaria,” papar Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (18/1) malam.

Menggunakan dana hibah dari The Global Fund, lanjutnya, Kemenkes akan mendukung penyediaan obat, pelayanan kesehatan, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam sistem kesehatan. Kapasitas penelitian dan pengembangan bidang kesehatan pun akan ditingkatkan.

“Saya minta dana hibah ini menjadi dana pelengkap dan bukan sebagai dana pengganti. Sehingga, dana dari dalam negeri tetap diupayakan,” harap Menkes.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, dana sebesar US$309 juta itu terbagi ke dalam empat komponen. 

Rinciannya, komponen AIDS sebanyak US$103,7 juta atau setara Rp1,5 triliun, komponen TBC sebanyak US$126 juta atau setara Rp2,3 triliun, komponen malaria sebanyak US$35,6 juta atau setara Rp539 miliar, dan sisanya untuk komponen RSSH.

Pengelolaan dana itu akan dilakukan dua pihak. Dengan rincian, sebanyak US$211,1 juta dikelola oleh Kemenkes dan sebanyak US$98,6 juta dikelola oleh komunitas.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Global Fund. Setelah menjalani proses negosiasi hingga ditandatangani perjanjian kerja sama, The Global Fund telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia," tutup Maxi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar