05 Juni 2024
13:13 WIB
Kemenkes Sebut Skrining Penting Untuk Cegah Penyakit Tidak Menular
Riskesdas 2018, 3 dari 10 penderita penyakit tidak menular yang mengetahui dirinya sakit.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi perawatan pasien di rumah sakit. Shutterstock/SUPERMAO.
JAKARTA - Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah (PKKD), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Theresia Sandra Diah Ratih mengatakan, upaya skrining diperlukan untuk mencegah dan menangani penyakit tidak menular (PTM). Terlebih, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, hanya tiga dari sepuluh penderita PTM yang mengetahui bahwa dirinya sakit.
"Penemuan kasus pada kondisi yang sudah parah menurunkan peluang untuk kesembuhan dan keberhasilan pengobatan. Sehingga, perlu dilakukan upaya skrining," ujar Sandra dalam gelar wicara daring, Rabu (5/6).
Dia melanjutkan, skrining perlu didukung dengan sistem pencatatan yang terstruktur. Hal ini agar pemantauan dan analisis secara berkala bisa dilakukan. Hasilnya pun bisa digunakan sebagai bahan penyusunan kebijakan.
Saat ini Kemenkes disebut memiliki sistem pelaporan dan pencatatan PTM melalui fitur skrining PTM dalam Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Hal ini sejalan dengan upaya transformasi kesehatan, khususnya pilar transformasi sistem informasi kesehatan.
Selain itu, Sandra menyampaikan, Indonesia mengalami pola pergeseran penyakit dari tahun 1990 hingga 2019. Menurut berbagai sumber, pada periode tersebut penyakit menular masih menjadi sumber utama Disability-Adjusted Life Years (DALYs).
Namun, pada periode yang sama tingkat kematian dan kecacatan akibat PTM menyumbang DALYs yang lebih besar. DALYs merepresentasikan satu tahun hidup sehat yang hilang karena penyakit.
"Lebih dari setengah (69%) DALYs loss di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular," tambah Sandra.
Di tingkat global, lanjutnya, data World Health Organization (WHO) menunjukkan PTM menyebabkan kematian pada sekitar 41 juta orang per tahun. Angka ini setara dengan 74% dari seluruh penyebab kematian di dunia.
Di samping itu, sekitar 17 juta orang meninggal sebelum usia 70 tahun akibat PTM. Ini dikenal juga sebagai kematian dini. Sekitar 86% kematian dini tersebut terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.